Start at the beginning, go to the end, then stop. That’s how I write. I write quickly. I don’t try to show how intelligent or how cultivated I am, I just try to share my soul. Sharing is part of life. - Lewis Carroll
Showing posts with label Articels. Show all posts
Showing posts with label Articels. Show all posts

Tuesday, January 28, 2014

Aku Bisa Mengubah Takdirku, tapi Bukan Nasibku



Menulis adalah suatu cara berkomumikasi dan berbagi. Ketika aku menulis, aku seperti menumpahkan air yang tersimpan di dalam hati. Meluap dan mengalir begitu saja mengikuti aliran kemana air itu akan keluar. Sama halnya saat aku menulis artikel ini, aku pun meluapkan apa yang tersembunyi.

Aku tau kita tidak bisa mengubah nasib hidup kita. Itu adalah rahasia Tangan Pencipta. Tapi aku sangat setuju dan mempercayai kalimat yang pernah diungkapkan penulis internasional best seller, Paulo Coelho. Dalam wawancaranya di Guardian, beliau berkata:
"Aku bisa mengubah takdirku tapi bukan nasibku."
Ya takdir dapat kita ubah tapi tergantung apakah kita mau dan berusaha mengubahnya. Belakangan ini aku baru saja mengetahui kebenaran tentang seseorang yang bisa dibilang aku mempercayainya. Tapi ketika secara tidak sengaja aku tau kebenaran yang sebenarnya, rasanya seperti teriris.

Aku akui respon pertamaku adalah marah, dan sepertinya aku sempat mengumpat juga #lol. Aku masih belum bisa menerima kebohongannya. Tidak mudah memang mengampuni dan melupakan begitu saja kepalsuan yang sudah seseorang perbuat padamu. Kalau perlu habisi saja dia supaya terbalaskan sakit hati yang disebabkannya.

Lama aku terus menyimpan kemarahan itu. Rasanya seperti ada bola api yang siap meledak kapan saja. Tapi apa yang terjadi kemudian? Inilah inti yang ingin aku utarakan.

Saat aku menyadari bahwa kemarahan, kekecewaan, sakit hati dan pengkhianatan itu terus aku pelihara dalam hati, semakin aku sakit. Hati menjadi semakin pahit bila aku terus menerus beri ruang untuk semua hal negatif itu tumbuh. Tubuh, jiwa dan rohku pun mati rasa.Aku tidak bisa lagi mengucap syukur, semua yang terjadi rasanya pahit.

Lagi-lagi berespon benar adalah kunci untuk bebas dari rasa murka dan pulih dari kekecewaan. Saat aku mulai berespon benar terjadi perubahan positif. Hati dapat optimis kembali melihat masa depan yang sudah Tuhan gariskan, nasib.

Tepat sekali, berespon benar membuat kita dapat mengubah takdir. Sesuatu yang kita sangka awalnya sangat buruk dapat kita ubah akhir ceritanya dengan akhiran yang membahagiakan. Dan saat kita berhasil mengendalikan segala sesuatu yang buruk itu artinya kita telah menang untuk mengubah takdir.
Dalam hidup ini ada 2 hal: kekal dan sementara. Apa itu yang kekal? Yang tidak dapat kita ubah, itulah yang kekal. Apa itu yang sementara? Yang dapat kita ubah, itulah yang sementara. Ubahlah apa yang bisa kita ubah, dan terimalah apa yang tidak bisa kita ubah.

Selamat berjuang mengubah takdirmu sahabat! Pilihan kamu sendiri yang tentukan!

Sunday, June 16, 2013

What is the Meaning of Life? (ENG Version)



What is the meaning of life? Does merely being born into the world, grow up, be mature, work, get married, have a family, grow old, sick, and then end up in the cemetery?
What is the meaning of life if it just so? Have flashed briefly in our minds to these questions? This is also a constantly spinning in my mind for what I actually exist in the world?

There was no denying the life cycle is running as it is. We can not deny that it has become a natural process that every human being will live. But is life really just limited to that alone? Is not there anything else that can make life more colorful?

I know some people who live according to the cycle of life - there is nothing wrong with it. But after I considered, they live just as routine and they begin to saturate. They complain all day about their jobs, their families, their neighbors, their finances, etc.. They recognize they just live an ordinary life, nothing special. And saturation brings them on stage depressed - burn out. They no longer look at life with optimism and happiness, even they desire to quickly end their life.

I do not want to get caught in the cycle of life is like that. I do not want to burn out. I want to give another color in my life, giving meaning to the lives of others as well. I'm aware of is the cycle of life will continue as it is and I can not prevent or change it. But I can add something in the cycle. Make something different and make life more meaningful.

This is what I do these days, starting from a dream, write it down, take it in every my prayer, and take an action. I believe that when we give our lives for ourselves and others, we will continue to eagerly. Unlike when we are constantly thinking about our own interests, depression or burn-out will be faster perch in our minds. And most importantly, we should know for what purpose we exist in this world, not just only to increase the population of the world.

Have you ever heard before about the story of a young eagle which lives in the poultry farm? One day a farmer put the eagle's egg in the chicken coop. The hen was not aware that there are eggs in the nest eagle. Shortly the eagle’s egg hatch together with the others, and the eagle grew up with other chicks.

Every day the eaglet foraging together, sleep together, and how his life was the same with the chicken. He did not know that he was an eagle and believed himself he was a chicken, just like his brothers.

One day when they were looking for food in the fields, a collection of eagle flying high in the sky. The eaglet was stunned to see them, and said unto the chicken brother,
"Will I be like them?"
"Do not dream, we are a chicken and chickens do not fly!"
The eaglet was buried his dreams, lives life like a 'cock' till he dies. Without knowing that he is actually the eagle, the king of the sky.
What about us? Are we going to let our dreams just buried? Are we going to let our lives end up like 'most people'? Just let our identity and do not want to figure out what our purpose in life? What's the difference with the eaglet then?

Start dreaming, ask your heart what exactly that you want of your life. And acting, because faith without action was futile. Indeed, on the way to a dream that there are some who made us to say: you should desist or you should give up or should you not follow your dreams. But it only applies for a Loser. Because someone who dared to dream and make it happen - even though he knew there was a lot of risks and challenges - but keep continue to provide the best for her dream was a True Knight.

I also continue to do what my heart says, should strive to realize the dream. I realize I may not get through it alone, therefore I need the Hand of God. Surrender all my dreams to Him and allow Him to act when I've run out of ideas.

And when that day comes, the day in which it was to be the end of the cycle of life, I would lay in my final resting with a smile full of pride. Because I have successfully added the color in my life cycle and successfully realize the dream that gives meaning to life for others.


"Dream what you want, go wherever you want to go. Because you have only one life. And one change to do the things you want to do." - Paulo Coelho in What I Learned In Life Is

Apa Arti Hidup?



Apa arti hidup itu? Apakah hanya sebatas dilahirkan ke dunia, tumbuh besar, menjadi dewasa, bekerja, menikah, berkeluarga, menjadi tua, sakit, lalu berakhir di pemakaman?
Apa arti hidup kalau hanya begitu? Pernahkah terbersit selintas dalam benak kita pertanyaan-pertanyaan tadi? Inilah juga yang terus berputar dalam otakku, untuk apa sebenarnya aku ada di dunia?

Tidak bisa dipungkiri siklus kehidupan memang berjalan seperti itu adanya. Kita tidak bisa menampik bahwa memang sudah menjadi sebuah proses alami yang akan setiap manusia jalani. Tapi apakah benar hidup hanya sebatas itu saja? Tidak adakah hal lain yang bisa membuat hidup ini lebih berwarna?

Beberapa orang yang aku kenal menjalani hidup sesuai dengan siklus kehidupan - tidak ada yang salah dengan itu. Tapi setelah kuamati kemudian ternyata mereka menjalani hidup hanya sebagai rutinitas dan mereka mulai jenuh. Mereka mengeluh sepanjang hari tentang pekerjaan mereka, keluarga mereka, tetangga mereka, keuangan mereka, dll. Mereka mengakui hidupnya biasa saja, tidak ada yang istimewa. Dan kejenuhan membawa mereka pada tahap depresi burn out. Mereka tidak lagi memandang hidup dengan optimis dan bahagia, malah beberapa menginginkan hidupnya untuk cepat berakhir.

Aku tidak ingin terjebak dalam siklus kehidupan yang seperti itu. Aku tidak ingin menjadi burn out. Aku ingin memberi warna lain dalam kehidupanku, memberi arti hidup bagi orang lain juga. Aku sadari memang siklus kehidupan akan terus seperti itu dan aku tidak bisa mencegah atau mengubahnya. Tetapi aku bisa menambahkan sesuatu dalam siklus tersebut. Membuat siklus itu berbeda dan lebih berarti.

Inilah yang aku lakukan hari-hari ini, diawali dari mimpi, menulisakannya, membawanya dalam setiap doaku, dan bertindak. Aku mengimani bahwa ketika kita memberi diri dan hidup kita untuk orang lain maka kita akan terus bersemangat. Berbeda ketika kita terus menerus memikirkan kepentingan kita sendiri, depresi atau burn out akan lebih cepat hinggap dalam benak kita. Dan yang paling penting, kita harus tahu tujuan untuk apa kita ada di dunia ini, bukan sekedar hanya untuk menambah populasi dunia.

Pernah dengar sebelumnya tentang kisah seekor anak elang yang hidup dan besar dalam kumpulan ayam?
Suatu hari seorang peternak menaruh sebutir telur burung elang dalam kandang ayam. Si induk ayam tidak mengetahui bahwa di dalam sarangnya terdapat telur elang. Singkat cerita telur itu menetas bersamaan dengan telur lain, dan anak elang itu tumbuh besar bersama anak-anak ayam lainnya.

Setiap hari anak elang itu mencari makan bersama-sama, tidur bersama, dan cara hidupnya pun sama dengan para ayam. Ia tidak tahu bahwa ia seekor elang dan meyakini dirinya, ia adalah ayam, sama seperti saudara-saudaranya.

Suatu hari ketika mereka sedang mencari makan di ladang, kumpulan elang terbang tinggi di angkasa. Si anak elang terpana melihat mereka dan berkata kepada satu saudara ayamnya, "Apakah aku bisa seperti mereka?"
"Jangan bermimpi, kita ini ayam dan ayam tidak bisa terbang!"
Dan si anak elang itu pun mengubur mimpinya, menjalani hidup seperti layaknya 'ayam' sampai ia mati. Tanpa mengetahui bahwa ia sebenarnya adalah elang, raja angkasa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan membiarkan mimpi-mimpi kita terkubur begitu saja? Apakah kita akan membiarkan hidup kita berakhir seperti 'kebanyakan orang'? Membiarkan begitu saja jati diri kita dan tidak mau mencari tahu apa tujuan hidup kita? Apa bedanya dengan si elang kalau begitu?

Mulailah bermimpi, bertanya dalam hati kecil apa yang menjadi tujuan hidupku. Dan bertindak, sebab tanpa tindakan iman pun sia-sia. Memang dalam perjalanan menuju mimpi itu ada saja yang membuat kita untuk berkata: sebaiknya kau sudahi atau sebaiknya kau menyerah atau sebaiknya kau tidak mengikuti mimpimu. Tapi itu hanya berlaku untuk Si Pecundang. Karena seseorang yang berani bermimpi dan mewujudkannya - meskipun tahu ada banyak resiko dan tantangan - tapi terus memberikan yang terbaik untuk mimpinya adalah seorang Ksatria Sejati.

Aku pun terus melakukan apa yang dikatakan hatiku, berusaha sebaiknya untuk mewujudkan mimpi itu. Aku sadari tidak mungkin aku bisa melewatinya sendiri, sebab itu aku perlu Tangan Tuhan. Menyerahkan semua mimpiku padaNya dan membiarkan Dia bertindak ketika aku sudah kehabisan akal.

Dan bila hari itu tiba, hari dimana itu menjadi akhir dari proses siklus kehidupanku, aku akan terbaring dalam peristirahatan terakhirku dengan penuh senyum kebanggaan. Karena aku telah berhasil menambahkan warna dalam siklus kehidupanku dan berhasil mewujudkan mimpi yang memberi arti hidup juga untuk orang lain.


"Bermimpilah untuk apa yang kamu inginkan, pergilah kemanapun kamu ingin pergi. Karena kamu hanya punya satu kesempatan untuk hidup. Dan satu perubahan untuk melakukan hal-hal yang kamu inginkan."
Paulo Coelho dalam Apa yang Aku Pelajari dari Hidup

Thursday, May 19, 2011

Ekonomi Pasar vs Ekonomi Lapangan Kerja

Fenomena globalisai dewasa ini telah mengikut-sertakan kita ke dalam suatu perjalanan paradoks. Kita dihadapkan pada berbagai fenomena yang menyajikan kecepatan pencapaian teknologi yang vmenuntut ketelibatan kita didalamnya untuk menjadi manusia yang beradab dan berbudaya. Arus globalisasi semakin cepat. Setipa negara merasakan pengaruh dari globalisasi ini. Masalah ekonomi suatu negara dengan cepat mempengaruhi kehidupan ekonomi negara lainnya, terutama dalam globalisasi ekonomi.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terus menerus memperbaiki sistem ekonomi yang ada untuk menghadapi globalisasi. Namun, setelah lebih dari 5 dekade sistem perekonomian Indonesia belum juga menemukan titik terang. Indonesia masih saja kewalahan menghadapi persainagn global.
Dari semula Indonesia telah menetapkan sistem ekonmi yang diterapkan dalam kehidupan perekonomian adalah sistem ekonomi Pancasila. Yang pertama kali digagaskan oleh Bung Hatta, bahwa Indonesia harus menjunjung tinggi Pancasila, termasuk juga dalam kehidupan perekonomian negara, dan tidak lepas tetap berpegang pada UUD 1945. Faktanya, sistem ekonomi ini diadopsi dari sistem ekonomi Eropa Barat , yang kala itu dijalankan beberapa negara Eropa Barat, termasuk Jerman Barat salah satunya. Kita tidak bisa memungkiri bahwa sistem ekonomi Indonesia memang lebih kurang meniru gaya Eropa, yang notabend adalah negara-negara penganut sistem ekonomi pasar (liberal).
Konsep Social Market Economy (Soziale Marktwirtschaft-Ekonomi Pasar Sosial) mengacu pada suatu konsep sistem ekonomi yang dibangun di Jerman paska Perang Dunia II. Hal yang menarik didalam konsep ini adalah bergabungnya dimensi material (komersial), sebagai konsekuensi ekonomi pasar dan dimensi sosial atau kemanusian.
Konsep “pasar” menjadi penting karena setelah pengalaman buruk yang dialami dengan Nazi, mereka ingin agar ekonomi bebas dari intervensi dan dominasi negara. Peran negara, pada masa awal penerapan sistem ini di Jerman Barat, adalah memberikan perlindungan terhadap suasan kompetisi dari tendensi monopolistik dan oligopolistik, termasuk yang mungkin akan muncul dari mekanisme kompetisi itu sendiri. Sementara itu konsep “sosial” mendapat penekanan penting karena Jerman, pada saat itu bernama Jerman Barat, menginginkan suatu sistem perekonomian yang mampu mendorong munculnya kemakmuran akan tetapi juga dapat memberikan perlindungan terhadap buruh dan kelompok masyarakat lain yang mungkin tak mampu mengikuti tuntutan kompetisi yang berat didalam ekonomi pasar. Situasi ekonomi sosial masyarakat Jerman yang hancur paska Perang Dunia II pun memberikan adil terhadap pilihan konsep ini. Konsep “sosial” dipilih daripada konsep “sosialis” untuk membedakan sistem ini dari suatu sistem dimana negara mengklaim memiliki hak untuk menentukan sistem perekonomian atau melakukan intervensi terhadapnya.
Ada suatu konsep lain yang memiliki keterkaitan erat dengan konsep ekonomi pasar sosial, suatu konsep didalam tradisi pemikiran Jerman, yaitu ”Ordnung,” yang dapat diartikan sebagai ”tatanan.” Dalam pemahaman ini ekonomi, masyarakat, dan politik, menjadi suatu kesatuan struktur, namun bukan dalam bentuk diktatorial. Para pengagas konsep ekonomi pasar sosial melihat konsep tersebut dalam suatu sistem tatanan yang utuh. Disamping itu, mereka juga didasari pada konsep ”Ordo-Liberalismus,” yang berarti konsep tersebut harus bebas memilih tatanannya, dan bukan suatu tatanan yang bersifat komando. Paska perang Dunia II muncul berbagai argument dan perdebatan mengenai bagaimana membangun kembali perekonomian Jerman yang terpuruk akibat perang. Kelompok politisi sosialis berpendapat tentang pentingnya sistem distribusi terpusat, perluasan control negara, dan nasionalisasi bank-bank dan industri. Penentang utama dari ide ini adalah Ludwig Erhard, seorang ekonom liberal yang menjabat sebagai kepala kantor urusan ekonomi di Bizone, yang kemudian menjadi menteri perekonomian dan pada saat kemudian menjadi Kanselir Republik Federasi Jerman (1963-1966), menggantikan Konrad Adenauer. Erhard tercatat dalam sejarah sebagai pencetus konsep ekonomi pasar sosial dan menerapkannya dalam sistem perekonomian Jerman Barat.
Pada awalnya langkah tersebut bertujuan memungkinkan berbagai kekuatan bermain secara bebas didalam pasar dengan meningkatkan kesempatan konsumen, memotivasi produsen untuk melakukan inovasi dan kemajuan tehnik, dan pembagian pendapatan dan keuntungan berdasarkan pencapaian masing-masing individu. Diatas semua itu, terdapat pembatasan akumulasi yang berlebihan dari kekuatan pasar. Tugas negara adalah menciptakan mekanisme bagi berfungsinya kompetisi. Pada saat yang sama negara harus mempromosikan kesiapan dan kemampuan masyarakat untuk memiliki tanggungjawab dan lebih independent.
Konsepsi teori ekonomi pasar sosial mengacu pada pemikiran liberal klasik dengan sedikit perubahan. Kita dapat menyebutnya sebagai variasi pemikiran neo-liberal Jerman, namun biasanya disebut dengan Ordo-Liberalisme. Pemikiran ini dibangun sejak tahun 1940-an, terutama melalui aliran pemikiran kelompok Freiburg. Dua pemikir utama kelompok ini adalah Walter Eucken dan Andreas Muller-Armack, yang menamainya Ekonomi Pasar Sosial. Dalam pemikiran ini aspek yang diperhatikan bukan hanya persoalan ekonomi semata, namun juga persoalan kebebasan dan keadilan sosial. Menurut Muller-Armack tanggung-jawab memerlukan kebebasan sebagai kondisi yang penting bagi seseorang/individu untuk memilih tanggung-jawab diantara pilihan yang berbeda.
Konsep ekonomi pasar liberal memiliki tiga elemen prinsip yang utama:
1. Prinsip Individualitas: yang bertujuan pada ideal liberal bagi kebebasan individu.
2. Prinsip Solidaritas: Mengacu pada ide setiap individu manusia terlekat dengan masyarakat yang saling tergantung sama lain dengan tujuan menghapus ketidakadilan.
3. Prinsip subsidiaritas: yang berarti sebuah tugas institusional yang bertujuan menajamkan hubungan antara individualitas dan solidaritas. Aturan tersebut harus memberikan jaminan hak individu dan menempatkannya sebagai prioritas utama, yang berarti apa yang mampu dilakukan oleh individu harus dilakukan oleh individu dan bukan oleh negara.
Hak-hak kebebasan dari setiap individu dan kebebasan ekonomi dapat dilihat sebagai kerangka dimana keadilan sosial dan solidaritas diterapkan. Ekonomi pasar sosial bertujuan menyeimbangkan prinsip-prinsip pasar dan prinsip-prinsip sosial. Ordo-liberalism percaya bahwa penting untuk menciptakan mekanisme perlindungan sosial disamping kekuatan pasar, yang dikontrol oleh negara. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh ekonomi pasar sosial adalah menciptakan dan membangun tatanan ekonomi yang dapat diterima oleh berbagai ideologi sehingga berbagai kekuatan didalam masyarakat dapat terfokus pada tugas bersama menjamin kondisi kehidupan dasar dan membangun kembali perekonomian. Inilah sebabanya kita dapat melihat bahwa ekonomi pasar sosial merupakan kompromi pada masa-masa awal pemerintahan Federal Republik Jerman. Selain ini disamping kekuatan permintaan dan penawaran ia juga didorong oleh konsep moral yang kuat.
Sementara itu konsep Erhard’s mengenai ekonomi pasar yang berespon sosial didasari perdagangan bebas dan perusahaan swasta, dibantu dengan suntikan modal melalui program Marshall Plan, yang terbukti menjadi dasar yang ideal bagi pemulihan ekonomi Jerman Barat paska Perang Dunia II, dan mencapai puncaknya dengan keajaiban ekonomi (Wirschaftswunder) pada tahun 1950s. Pada beberapa sektor, seperti perumahan dan pertanian, memang tetap diberlakukan kontrol harga dan subsidi. Kontrol bagi pencegahan penerapan kartel dan mendorong terciptanya stabilitas moneter tetap merupakan tanggungjawab negara. Negara kemudian juga, guna mendorong terciptanya akumulasi modal individu dan melindungi warganegara biasa, membangun sistem pelayanan sosial yang meliputi kesehatan, pengangguran dan sistem asuransi sosial.
Sistem ekonomi pasar dikemukakan oleh Adam Smith yang dimuat dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the wealth of Nation, bercirikan:
1. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
2. Kegiatan ekonomi di semua sector dilakukan oleh pihak swasta
3. Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi.
4. Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5. Setiap orang diberi kebebasan dalam memakai barang dan jasa
6. Semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
7. Berlakunya persaingan secara bebas.
Kebaikan system ekonomi pasar adalah :
1. Adanya persaingan mendorong manusia atau individu untuk terus maju dan bertindak secara efektif dan efisiien.
2. Tiap-tiap individu bebas memilih pekerjaan yang disukai sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
4. Kebebasan memilih alat-alat produksi dan modal.
Keburukan system ekonomi pasar adalah :
1. Persaingan dapat menyebabkan terjadinya penindasan dan monopoli.
2. Karena motif memperoleh laba, tiap-tiap individu hanya mementingkan diri sendiri sehingga pemerataan pendapatan sulit dicapai atau tidak merata.
3. Sulit menghindarkan naik turunnya kehidupan ekonomi sehingga krisis ekonomi lebih mungkin sering terjadi.
4. Timbulnya dampak imbasan.

Dalam sistem ekonomi pasar yang menjadi pondasi dasar adalah adanya kekuatan rakyat dan negara. Dimana rakyat harus mempunyai kemandiriian yang ditunjang oleh negara. Dalam konsep ekonomi pasar yang menjadi pilar utama, dimana negara dibatasi (limited government) dalam memberikan kerangka hukum umum. Sudah tentu negara juga menyediakan mekanisme kompetisi yang melarang adnya monopoli. Dan semua berujung pada pertumbuhan ekonomi yang nantinya akan embuat masyarakat sejahtera.
Perspektif sistem ekonomi pasar ini dinilai layak diterapkan dalam interaksi kehidupan umat beragama. Pasalnya, dalam ekonomi pasar diberikan kebebasan dengan aturan supaya persaingan berlangsung sehat dan harus ada peraturan perundang-undangan. Begitu juga dengan kebebasan beragama semestinya dalam kehidupan beragama pun harus ada protokol penyelesaian masalah dan konflik yang dinyatakan dalam sebuah undang-undang.
Konsep manusia sebagai mahluk ekonomi berfikir dan bertindak rasional akan memikirkan bahwa marginal cost tindakan emosional lebih besar dari pada marginal utilitynya (kepuasan konsumen). Dalam konsep beragama juga hendaknya menerapkan hal yang sama yakni memperhitungkan untung dan rugi sebelum melakukan tindakan. Selain undang-undang, konsep ini harus diterapkan karena merupakan sebuah perbaikan atau mengganti yang sudah rusak dengan yang baru dan kerugian bisa diminimalisir serta marginal utility dapat diperoleh sehingga tidak ada lagi pengrusakan rumah ibadah.
Perspektif ekonomi dalam persaingan pasar tidak seperti kompetisi berdasarkan perasaan pribadi yang dapat menjadi sumber pertikaian. Dalam prinsip trade can make everyone better off menjelaskan persaingan antar pelaku ekonomi bukan suatu kompetisi yang melahirkan sang juara dan kalah. Dalam membangun rumah ibadah prinsip ini dapat diterapkan. Dimana Lahan, Bahan dan pekerjanya bisa saja dari penganut agama yang berbeda dan akan menghasilkan proses kebaikan bagi banyak pihak berdasarkan interaksi komunitas dan antar umat.
Kendati dampak negatif krisis keuangan global dirasakan hampir di sejumlah negara, Indonesia justru mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif baik pada 2009 maupun pada 2010. Atas hal ini, pertumbuhan perekonomian Indonesia diperkirakan akan lebih dari enam persen di masa mendatang. Namun , pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tidak berjalan seiring dengan peningkatan jumlah tenaga kerja. Kesempatan kerja bagi kaum muda (usia 15-24), ternyata masih belum berkembang sejak awal 1990-an. Dalam arti, pasar tenaga kerja Indonesia tidak pernah sepenuhnya pulih dari dampak krisis keuangan Asia 1997-1998.
Dalam banyak hal, Indonesia lebih mampu mengatasi krisis keuangan global dibandingkan banyak negara lainnya dan prospek ekonomi di tahun-tahun mendatang pun terbilang cerah. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Indonesia dapat menangkap peluang ini dan mendorong keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan.
Pembangunan nasional yang terlalu memberikan kekuasaan pada kekuatan modal besar dan berhaluan pasar yang dipraktikkan pemerintah selama ini dinilai gagal mewujudkan kesejahteraan rakyat secara adil. Untuk itu, harus segera dilakukan koreksi mendasar terhadap sistem ekonomi pasar yang sering disebut sistem ekonomi pasarisme menjadi sistem yang berdasar pada konstitusi. Indonesia harus mendasarkan sistem ekonomi pada nilai-nilai keindonesiaan yang sudah tertuang dalam konstitusi, khususnya Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33. Dalam UUD, ekonomi Indonesia memiliki nilai utama berwujud co-operation (kerja sama) sebagai antitesis dari competition (persaingan) yang diajarkan dalam kuliah ilmu ekonomi saat ini. Nilai kerja sama itu dibagi menjadi tiga prinsip, yakni co-ownership (kepemilikan bersama), co-de-lermination (ikut menentukan kebijakan), dan co-responsibility (ikut bertanggung jawab).
Contoh kebijakan sistem ekonomi pasar pemerintah berupa ekspor rotan ke China demi menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. Akibatnya, produsen furnitur di Jepara kini kehabisan pasokan bahan baku. Di sisi lain, China justru menjadi eksportir furnitur besar dunia. Sistem sistem ekonomi pasar juga terlihat dalam hal minyak dan gas (migas ) di dunia serta penerapan kebijakan utang luar negeri.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan sistem ini, tidak bisa dikatakan bahwa sistem ini yang terbaik untuk Indonesia. Sistem ini lahir dari perdebatan teoritik dan sejarah panjang di Jerman, bahkan sebelum masa Perang Dunia ke-II. Mungkin yang terbaik bagi Indonesia adalah mencari rumusan sistem ekonomi apa yang terbaik bagi upaya pembangunan ekonomi, yang dapat melibatkan dan memberikan kesempatan berusaha seluas-luasnya kepada seluruh warganya. Bukan soal keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kepentingan negara yang harus diutamakan, akan tetapi bagaimana negara dapat menjamin kebebasan warganya untuk berusaha dan mencapai kemajuan ekonomi yang harus diutamakan. Kata “sosial” dalam konsep social market economy bagi saya lebih mengacu pada persamaan hak dan kesempatan yang sama bagi semua warga dalam mengases berbagai informasi dan kesempatan ekonomi serta adanya pemberdayaan bagi kaum miskin agar mereka pun dapat terlibat aktif dalam pembangunan dan kemajuan ekonomi, seperti apa yang diterapkan oleh Herndo de Soto di Peru.

Referensi:
thamrin.wordpress.com/.../ekonomi-pasar-sosial-bagian-pertama
http://id.shvoong.com/business-management/2003961-sistem-ekonomi-pasar-liberal/#ixzz1MPX9DbTw
http://beritasore.com/2010/09/22/sistem-ekonomi-pasar-layak-diterapkan-dalam-interaksi-beragama/
m.tribunnews.com
http://bataviase.co.id/node/147674

Monday, March 14, 2011

GRAMAR REVIEW

1. Subject: is the agent of the sentence in the active voice, it is a person or thing that does the action of the sentence, and it normally precedes the verb.
2. Verb: the verb follows the subject, it generally shows the action of the sentence, the verb may be a single word.
3. Complement: a complement completes the verb, it is similar to the subject because it is usually a noun or noun phrase, however it generally follows the verb when the sentence is in the active voice.
4. Modifier: a modifier tells the time, place, or manner of the action.

Exercise!
1. George is cooking dinner tonight.
Subject Verb Phrase Complement Modifier of time


2. Henry and Marcia have visited the president.
Subject Verb Phrase Complement


3. We can eat lunch in this restaurant today.
Subject Modals Verb Complement Modifier of place Modifier of Time



4. Pat should have bought gasoline yesterday.
Subject Modals Verb Phrase Complement Modifier of Time

5. Trees grow.
Subject Verb


6. It was raining at seven o’clock this morning.
Subject Verb Phrase Modifier of Time


7. She opened a checking account at the bank last week.
Subject Verb Complement Modifier of place Modifier of time


8. Harry is washing dishes right now.
Subject Verb Phrase Complement Modifier of Time


9. She opened her book.
Subject Verb Complement


10. Paul, William, and Marry were watching a television a few minutes ago.
Subject Verb Phrase Complement Modifier of time

Thursday, December 9, 2010

Wall’s Berbagi 1000 Kebaikan Bersama Viennetta Kurma: Kepedulian Terhadap Pendidikan Anak Bangsa


11/09/2007 : Sebagai produk yang memiliki kedekatan dengan keluarga, Wall’s merasa terpanggil untuk membantu meningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Dan program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” dapat menjadi suatu medium untuk mencapai tujuan kita menjadi bangsa yang maju, berbudaya dan makmur.
Memasuki 62 tahun kemerdekaan, dunia pendidikan di Indonesia masih mengalami keterpurukan dan keterbelakangan, dimana di luar sana masih ada 1,2 juta anak yang belum merdeka untuk menikmati haknya agar dapat bersekolah.[1] Menurut data Departemen Pendidikan Nasional tahun 2006, angka tersebut cenderung meningkat. Banyak anak Indonesia berprestasi yang ingin melanjutkan sekolah namun terbentur dengan biaya. Mereka lebih memilih bekerja untuk membantu perekonomian keluarga sehingga mereka melupakan masa depan yang sangat berharga yaitu sekolah.
Padahal pendidikan merupakan faktor terpenting yang akan menentukan kualitas human capital yang merupakan faktor penentu eksistensi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas civil society suatu bangsa. Dengan kata lain, kualitas human capital memiliki fungsi strategis secara ekonomis dan non-ekonomis. Menurut Index Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2006, Indonesia masih di bawah 0,800 yaitu 0,709 yang berarti Indonesia belum bisa dibilang sebagai negara maju, jika dibandingkan dengan negara tetangga kita Singapura yang memiliki IPM 0,916.[2]
Namun terlihat pula semangat yang menggembirakan bahwa terdapat komitmen yang tinggi dari para orangtua terhadap pendidikan. Partisipasi masyarakat dan swasta akan masalah-masalah yang berkenaan dengan pendidikan, utamanya pada masalah biaya, sekiranya dapat mengatasi masalah pendidikan di negeri ini
Berangkat dari rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan anak Indonesia ini, sebagai kegiatan utama dari peluncuran es krim Viennetta varian baru rasa kurma, Unilever menyelenggarakan program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” yang bertujuan untuk membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu dengan dana yang didapat dari hasil penjualan es krim Viennetta dan akan disumbangkan melalui Dompet Dhuafa.
Melalui program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta”, Wall’s akan menyumbangkan Rp 1.000 dari setiap kotak es krim Viennetta Kurma dan varian lainnya yang terjual, kepada 1.000 anak kurang mampu yang berprestasi di 33 propinsi di Indonesia melalui lembaga terpercaya, Dompet Dhuafa. Program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” diselenggarakan mulai 03 September (menjelang bulan suci Ramadhan, yang merupakan momen istimewa untuk berbagi dan memberi kepada sesama. Program ini akan berakhir pada 20 Desember 2007.
Marketing Manager Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk, Andrie Darusman mengatakan, ”Tujuan utama dari ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Vienneta’ ini adalah Wall’s ingin berbagi kebaikan dan dapat turut berperan dalam dunia pendidikan Indonesia. Wall’s selama ini tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Untuk itu Wall’s ingin mengajak keluarga Indonesia bersama-sama dengan Vienneta untuk berbagi dengan anak-anak Indonesia berprestasi yang kurang mampu dengan menyumbangkan dana demi kelangsungan pendidikan anak-anak tsb. Misi sosial kami, paling tidak anak-anak tersebut dapat mengenyam pendidikan dasar secara menyeluruh. Selain itu, program ini juga bertujuan mengajarkan semangat berbagi kepada anak-anak agar kelak mereka memiliki empati terhadap sesama yang kurang mampu.”
Sependapat dengan Andrie, Rektor Universitas Islam Negri, Komaruddin Hidayat mendukung kegiatan ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta’. Mengenai Pendidikan Komaruddin menekankan, ”Ke depan, kepedulian dan komitmen terhadap peningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional harus menjadi ukuran keberhasilan dari setiap elemen masyarakat baik tokoh agama, bisnis, politik, sosial, maupun pemerintah. Selain itu, perusahaan lokal dan multinasional yang memang menunjukkan komitmen nyata, pragmatis, dan solution-oriented terhadap masalah pendidikan harus diberi beragam insentif.”
“Contohnya seperti kegiatan “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” yang diadakan oleh PT Unilever Indonesia melalui es krim Wall’s menunjukkan bahwa sebagai salah satu merek terkemuka yang bertanggung jawab dan memiliki kepedulian tinggi, Wall’s memilih cara yang sangat sederhana, yaitu dengan memilih berkonttribusi untuk pendidikan dasar melalui penjulan produknya. Kita bisa bayangkan jika setiap keluarga dapat menyumbangkan Rp1.000 dari setiap kemasan Viennetta, berarti ada 1.000 anak Indonesia yang kurang mampu berkesempatan untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi,” Komaruddin melanjutkan.
Demikian hal nya dengan Direktur Sumber Daya dari Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini yang menyambut gembira akan kegiatan sosial ini. Ahmad mengemukakan, ”Pertama kali kami mendengar tentang program ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta’, kami menyambut kerjasama ini dengan rasa syukur dan tangan terbuka. Karena melihat permasalahan pendidikan di Indonesia memang sangat perlu partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk membantu anak-anak yang terancam putus sekolah sehingga mereka dapat memiliki bekal pengetahuan dan sejumlah kompetensi untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa yang akan datang. Insya Allah kami dapat memantau perkembangan prestasi anak-anak yang akan menerima sumbangan dari Wall’s, dengan mengandalkan pengalaman, keahlian, SDM dan jejaring kami yang luas.”
“Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Vienneta” merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Wall’s kepada masyarakat. Untuk mewujudkan misi sosialnya Wall’s menggandeng beberapa pihak yang memiliki misi sejalan akan pentingnya dunia pendidikan di Indonesia yang kondisinya kian merosot. Mitra ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Vienneta’ diantaranya adalah Rektor Universitas Islam Negri yang juga seorang pengamat pendidikan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Ratih Sanggarwati, seorang selebriti yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan dan Dompet Dhuafa sebagai lembaga kredibel yang mengelola dan mendistribusikan dana yang terkumpul.
“Harapan kami, semoga banyak masyarakat Indonesia yang terketuk hatinya, bahwa di luar sana ada banyak anak putus sekolah, yang memerlukan bantuan kita. Semoga keinginan Wall’s Viennetta agar keluarga Indonesia memiliki empati dan semangat berbagi terhadap sesama yang kurang mampu dapat tercapai demi membantu meningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Kami akan senantiasa menggaungkan bahwa pendidikan yang baik adalah pangkal budaya yang maju dan bangsa yang makmur,” tutup Andrie.
1Data Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional, 2006

Sumber: http://www.unilever.co.id/id/aboutus/newsandmedia/siaranpers/_2007/1000Kebaikan.asp/

Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia




Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah menjadi konsep yang kerap kita dengar, walau definisinya sendiri masih menjadi perdebatan di antara para praktisi maupun akademisi. Sebagai sebuah konsep yang berasal dari luar, tantangan utamanya memang adalah memberikan pemaknaan yang sesuai dengan konteks Indonesia.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagian langkah solusi yang sudah dipraktikkan secara global pada 20 tahun terakhir ini, dengan berbagai tingkatan kinerja. Di Indonesia, CSR saat ini dapat digambarkan sebagai potensial sekaligus merisaukan. Potensial karena dijumpai banyak indikasi positif seperti: penyelenggaraan PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup, penganugerahan CSR Award, Forum BUMN untuk community development (comdev), naiknya keanggotaan organisasi-organisasi perusahaan yang mempromosikan CSR, maraknya seminar dan pelatihan CSR serta pembentukan divisi/departemen yang menangani CSR di berbagai perusahaan, terutama korporasi. Perusahaan-perusahaan berskala lebih kecil juga sudah mulai mengikuti kecenderungan ini.

Tujuan dari CSR adalah agar semua pihak dapat beranjak dari pemahaman yang memadai ketika berbicara tentang CSR, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Di Indonesia sendiri CSR telah berkembang dengan sangat cepat. Banyak perusahaan yang telah menerapkan konsep ini agar mendapat citra baik di mata masyarakat dan bisa membuat brand image yang baik. Sudah banyak terdapat organisasi yang menyuarakan tanggung jawab sosial dalam masyarakat. Berikut adalah contoh organisasi independen CSR yang ada di Indonesia:

1. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) adalah organisasi kemasyarakatan independen yang anggotanya terdiri dari komunitas-komunitas masyarakat adat dari berbagai pelosok nusantara. AMAN merupakan wadah perjuangan bersama masyarakat adat untuk menegakkan kedaulatan masyarakat adat secara politik, kemandirian secara ekonomi dan untuk bermartabat secara budaya.
http://www.aman.or.id/

2. Business Watch Indonesia (BWI) adalah sebuah lembaga nirlaba riset dan advokasi yang berdiri di Surakarta pada September 2002 sebagai kristalisasi gagasan mengenai demokratisasi kekuasaan bisnis yang telah didiskusikan. BWI memperkenalkan cara pandang baru tentang pembaruan demokrasi khususnya dalam praktek kekuasaan bisnis.
www.fair-biz.org

3. Corporate Forum for Community Development (CFCD) merupakan sebuah forum yang digagas dan dibentuk 15 perusahaan para peserta Short Course Community Development for Company yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Wilayah dan Perkotaan (PUSWIKA) – Universitas Indonesia tahun 2002. Forum ini bersifat independen dan dibentuk sebagai wadah bagi para Community Development Officer (CDO) untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang pengembangan masyarakat dan membangun jejaring dengan lembaga lintas sektoral seprti LSM, pemerintah dan universitas. .
http://www.cfcdcenter.or.id

4. Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang peduli kepada nasif dhuafa. Empat orang wartawan yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika.
http://www.dompetdhuafa.or.id/

5. GreenPeace Asia Tenggara merupakan posisi kunci untuk menentukan keamanan lingkungan global. Selama 30 tahun terakhir, Greenpeace telah suskes berkampanye di negara-negara industri untuk mengurangi dan menghapuskan polusi dan degradasi lingkungan. Tetapi, usaha-usaha dan capaian ini dapat dengan mudah diputarbalikkan pada saat perusahaan-perusahaan multinasional tersebut tetap mengekspor teknologi kotor yang mengakibatkan penurunan dampak lingkungan di wilayah ini. Dengan demikian, setelah penjajakan bertahun-tahun dan berkampanye di negara-negara kunci, akhirnya Greenpeace berhasil membuka kantor di wilayah ini. Greenpeace Asia Tenggara sercara resmi didirikan pada tanggal 1 Maret, tahun 2000.
http://www.greenpeace.org/seasia/id/

6. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan organisasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam perspektif nasional dan internasional.
http://www.iaiglobal.or.id/

7. Indonesia Business Links (IBL) is a not-for-profit foundation and it was established in the wake of the Indonesian economic crisis. A major aim of the organization is to contribute towards the creation of sound and ethical business practices in the country. The organization is an affiliate of the Prince of Wales International Business Leaders Forum (known also as PW-IBLF or IBLF).
http://www.ibl.or.id/

8. Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD) adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh banyak pihak untuk mendorong terjadinya proses sinergis dalam implementasi pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia.
http://www.icsd.or.id

9. Indonesia Mining Association (IMA) is a non-governmental, non-political, non-profit organization established in accordance with the laws of the Republic of Indonesia. The headquarters and registered office of the association shall be situated within Jakarta. The association serves as a link between Government and the mining industry, organizing lectures, seminars and training activities for the members, organizing periodic conference on mining in Indonesia, publishes proceedings and mining information, and represents the Indonesian mining industry at national and international meetings.
http://www.ima-api.com

10. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) adalah jaringan organisasi non pemerintah (ornop) dan organisasi komunitas yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah HAM, gender, lingkungan hidup, masyarakat adat dan isu-isu keadilan sosial dalam industri pertambangan dan migas.
http://www.jatam.org/

11. KADIN Indonesia merupakan wadah dan wahana komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha Indonesia, antara para pengusaha Indonesia dan pemerintah, dan antara para pengusaha Indonesia dan para pengusaha asing, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa dalam arti luas yang mencakup seluruh kegiatan ekonomi, dalam rangka membentuk iklim usaha yang bersih, transparan dan profesional, serta mewujudkan sinergi seluruh potensi ekonomi nasional.
http://www.kadin-indonesia.or.id/

12. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat adalah organisasi advokasi kebijakan yang berdiri sejak Agustus 1993 di Jakarta. Untuk mencapai tujuannya, ELSAM melakukan usaha-usaha sebagai berikut: (1) Melakukan pengkajian terhadap kebijakan-kebijakan (policies) dan atau hukum (laws and regulations), penerapannya, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial, ekonomis, dan budaya , masyarakat; (2) Mengembangkan gagasan dan konsepsi atau alternatif kebijakan atas hukum yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dan melindungi hak asasi manusia; dan (3) Melakukan advokasi dalam berbagai bentuk bagi penenuhan hak-hak, kebebasan, dan kebutuhan masyarakat yang berkeadilan; Menyebarluaskan informasi berkenaan dengan gagasan, konsep, dan kebijakan atau hukum yang berwawasan hak asasi manusia, demokrasi, dan keadilan di tengah masyarakat luas.
http://www.elsam.or.id/index.php

13. Magister Management CSR Universitas Trisakti adalah pioneer di Indonesia yang menyelenggarakan program Strata-Dua (S2) dengan memberikan pendidikan filosofi yang benar mengenai CSR dilengkapi dengan kasus-kasus nyata CSR di Indonesia dengan mutu pendidikan standard internasional.
http://www.mmcsrusakti.org/

14. National Centre for Sustainability Reporting (NCSR) adalah lembaga yang berfungsi untuk mengembangkan standard dan meningkatkan kualitas laporan keberlanjutan, menegakkan tata kelola yang baik (good governance), menciptakan kepercayaan stakeholders, dan wadah untuk komunikasi, konsultasi, koordinasi serta usaha-usaha bersama lain yang diperlukan dalam “Manajemen Keberlanjutan” (Sustainability Management) sehingga tumbuh dunia usaha Indonesia yang sehat, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan (sustainable).
http://www.ncsr-id.org/

15. Pelangi Indonesia adalah lembaga penelitian mandiri yang mengembangkan pengetahuan isu lingkungan global untuk membentuk masyarakat yang mampu mengatur dan menjaga kualitas sumberdaya alam dan lingkungannya serta mencapai kesejahteraan sosial ekonomi yang berkeadilan dan demokratis.
http://www.pelangi.or.id/

Wednesday, December 1, 2010

Potensi Bahari Indonesia: Udang




Hasil laut Indonesia yang berupa udang memiliki nilai lebih tinggi dibanding komoditas perikanan lain dalam perdagangan internasional. Tak disangka Indonesia saat ini sebagai negara penghasil udang keempat dunia setelah China, Thailand dan Vietnam. Dan potensi itu tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi penghasil udang terbesar di dunia.

Volume ekspor hasil perikanan pada 2008 telah mengalami kenaikan sebesar 6.65% dibanding tahun 2007, dengan nilai ekspor naik 19,74% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total ekspor produk perikanan itu, udang berkontribusi atas 19% dari segi volume atau sebesar US $ 2.699.764.700 dan 43,3% dari segi nilai atau sebesar US $ 1.168.940.664 (Ditjen Perikanan Budidaya, April 2009).

Kemudian untuk meningkatkan pemahaman industri udang nasional diselenggarakan sebuah forum udang nasional yang diikuti oleh para pelaku usaha produk perikanan unggulan (udang) dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Lampung. Sehingga para pelaku bisnis udang bersiap untuk menyatukan gerak agar akses pasar domestik dan ekspor dapat lebih ditingkatkan.
Forum udang nasional yang diselenggarakan di Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 25-26 Mei 2009 ini terwujud atas kerjasama Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Direktorat Pemasaran dalam Negeri dan Direktorat Pemasaran luar Negeri Departemen Perikanan dan Kelautan RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Komisi Udang Indonesia (KUI), Asosiasi Pengusaha Cold Storage Indonesia (APCI), dan Shrimp Club Indonesia.

Permasalahan yang sering dihadapi para pelaku bisnis perikanan adalah terutama untuk pasar ekspor yang masih terdapat kesenjangan informasi, khususnya mengenai tujuan ekspor. Dengan forum tersebut yang merupakan ajang temu bisnis para pelaku usaha pemasaran produk udang diharapkan dapat diperoleh solusi tepat atas informasi tersebut. Para pelaku pun bersepakat untuk bersama-sama membangun industri perudangan nasional dengan berpedoman pada 3 prinsip, yaitu kesetaraan (saling membesarkan dan menyehatkan), saling berbagi resiko, manfaat dan biaya, serta saling kontrol.
(Sumber: Food Review vol. IV no 7, Juli 2009)

Indonesia memang mempunyai segudang kekayaan alam yang tidak habis. Kita patut bersyukur karena Indonesia memiliki banyak potensi baik dari sumber daya kehutanan, laut, pertanian, perikanan, peternakan, hasil tambang dan mineral, serta sumber energi. Apalagi Indonesia bisa menjadi negara keempat penghasil udang dunia. Ini merupakan sebuah prestasi yang menggembirakan ditengah permasalahan yang dihadapi Indonesia.

Namun lagi-lagi permasalahan biasa yang dihadapi adalah keterbatasan informasi dan pengetahuan dari para pelaku bisnis udang. Oleh karena itu, campur tangan pemerintah dan dukungan secara terus menerus dapat meringankan beban para pelaku bisnis tersebut. Seminar-seminar lokakarya, forum nasional dan juga asosiasi perdagangan bisa membantu para pelaku bisnis agar dapat meningkatkan hasil kerja mereka.

Maka itu mari kita dukung terus upaya pemerintah untuk dapat meningkatkan kemajuan Indonesia, sambil percaya dan berdoa Tuhan memberkati negeri ini.

Friday, November 5, 2010

Ide Gila Membawa Pada Kesuksesan

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi aku masih terjaga. Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini juga. Benang-benang berserakan menghiasi tempat tidur malam itu. Mau bagaimana lagi, sudah konsekuensiku untuk berdedikasi dengan usahaku ini. Hanya sedikit lagi dan selesai sudah pekerjaan untuk malam itu.

Sudah 4 tahun aku mencoba bermain dengan usaha flanel ini. Banyak suka dan duka yang kualami, tapi aku tetap menikmatinya dan aku akan tetap setia.

Mungkin talentaku memang di dunia bisnis.Kebetulan papa mempunyai usaha di bidang olahraga, dan aku sering diajak untuk melihatnya berdagang sewaktu kecil. Jadi rasanya bisnis sudah menjadi darah dagingku.

Intuisi berbisnisku mulai terlihat sejak aku SD. Aku sering membawa barang dagangan papa dan menawarkannya pada teman-teman. Memang tidak semudah yang dibayangkan, tapi itulah seni berbisnis.

Singkat cerita selama berada di SMA aku menyukai hobi baru, yaitu menjahit dan membuat berbagai macam pernak pernik dari flanel. Kecintaanku dengan hobi baru itu membawa aku untuk lebih mendalami flanel dan mulai berbisnis secara serius. Ternyata benar hobi bisa menuntun kita untuk berkreasi dan menghasilkan pemasukan. Tapi aku tidak menyebut bisnis itu sebagai pekerjaan, aku lebih senang menyebutnya sebagi hobi.

Memulai bisnis memang tidak mudah, kita harus mencoba menyukai bisnis itu lebih dulu. Aku juga tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa seorang pembisnis itu dilahirkan. Menurutku setiap orang punya potensi menjadi pembisnis. Tapi hanya sedikit orang yang tertarik dan lebih sedikit lagi yang bertahan dengan prosesnya.

Memulai bisnis bukan sepeti membuat mie instant, yang hanya dalam 3 menit sudah jadi. Tidak bisa kita menjadi pembisnis sejati hanya cukup 1 minggu atau 1 bulan atau 1 tahun saja. Ada berbagai proses yang harus kita tekuni dengan sabar dan lapang dada. Mengikuti pelatihan juga belum menjamin kita akan sukses berbisnis.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah berimajinasi. Karena imainasi memimpin kita untuk mencapai visi ke depan. Biasanya orang menyepelekan ide gila yang dibuat seseorang, padahal justru ide gila itu yang akan menjadi sejarah bahkan legenda. Jadi jangan takut untuk berangan-angan (yang positif tentunya) dan dianggap aneh. Karena dari keunikan yang kita buat akan menciptakan sebuah ide baru menuju sukses.

Kedua, mulai praktek mimpi kita. Jangan hanya disimpan buat jadi koleksi tapi aplikasikan sehingga kita bisa tahu hasil akhirnya nanti. Aku ingin membagikan sedikit pengalaman tentang impian. Aku tipe orang visioner, jadi menyukai hal-hal baru dan punya banyak sekali mimpi. Untuk mempermudah aku mengingat mimpi itu, aku mulai membuat sebuah dreambook. Dalam dreambook itu aku tuliskan mimpi-mimpiku ke depan, ada yang jangka panjang dan jangka pendek. Dreambook membantuku mengingat tentang mimpi-mimpi itu dan mewujudkannya.

Ketiga, yang paling penting dari 2 poin diatas, yaitu mengucap syukur. Tak lupa juga penyerahan diri pada Tuhan dan mendoakan mimpi itu setiap hari. Karena aku terlalu percaya rencana Dia jauh lebih indah dari rencana yang telah kita buat. Libatkan Dia selalu saat kita memulai segala sesuatu dan saat kita akan mengambil keputusan.

Poin terakhir menurutku adalah terus berusaha mengasah intuisi dan kreativitas. Karena kita tidak tahu mungkin saja ide gila yang kita pikirkan akan membawa kita lebih maju.

Baiklah, selamat mempraktekan poin-poin diatas sambil terus mengandalkan Tuhan. Dan aku akan kembali menghampiri benang-benang, jarum dan flanel yang sudah menungguku dari tadi.

Let's try and God bless you...

Friday, October 29, 2010

Awas! 11 Air Mineral Perlu Dicurigai


JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menuding pemerintah tak becus menjaga keamanan dan kesehatan konsumen. Buktinya, dari penelitian 21 merek air minum dalam kemasan (AMDK), 11 di antaranya ditemukan mengandung bakteri E-Coli yang membahayakan kesehatan.
”Dari 21 merk minuman kemasan gelas yang kita uji, 11 di antaranya ditemukan nilai bakteri yang bermasalah,” ujar peneliti YLKI, Ida Marlinda Loenggana, Rabu (28/10).
Produk air minuman kemasan yang diteliti YLKI, tidak terfokus pada produk yang sudah mempunyai nama saja. YLKI juga mengambil sampel dari merk-merk yang jarang terdengar di pasaran. Penelitian ini, lanjut Ida, dilakukan YLKI pada sejak bulan Maret hingga Mei 2010. Sampel produk-produk air minuman itu mereka dapatkan dari pasar tradisional, swalayan, dan juga mal-mal. Sampel diambil dari berbagai daerah mulai dari utara dan timur Jakarta.
Dari 11 merk air minum kemasan yang bermasalah tersebut, lanjut Ida, ditemukan total bakteri mencapai 1.000 sampai 100.000 koloni/mL. Padahal, menurut Standar SNI kandungan mikrobiologi untuk air minum itu maksimal 100 sampai 1.000 koloni/mL. Dari 11 merk yang diteliti, ditemukan 9 merk yang kadar bakterinya mendekati ambang batas yaitu Pretige, Top Aqua, Air Max, Caspian, Club, Pasti Air,Vit, Prima, De As. Sedangkan 2 merek yang melebihi batas itu ada Ron88 dan Sega. Semua produk yang diteliti memiliki tanggal kadaluarsa yang beragam. Ada yang Januari 2011 sampai Oktober 2011. ”Tapi kalaupun tanggal kadaluarsanya masih jauh, tapi sudah mengandung bakteri, bagaimana ke depannya? Dimana pengawasnya?” kritik Ida.
Terhadap 11 merk ini, YLKI Ida sudah mencoba meminta klarifikasi. Tapi hanya merk yang mempunyai alamat langkap dan memberikan tanggapan. Sedangkan dua merk yang lain tidak memiliki alamat meskipun memiliki nomor registrasi sehingga sulit untuk dilacak. ”Kok bisa ada nomor registrasi tapi tidak ada alamat,” katanya.
Ida mengatakan, dari berbagai tanggapan yang diterima YLKI banyak yang positif terhadap penelitian yang dilakukan YLKI ini. Namun sayangnya, pihak produsen umumnya lebih menyalahkan nilai bakteri yang berkembang itu bertambah setelah usai masa produksi. Umumnya produsen menyalahkan pada saat proses distribusi, penyimpanan dan penempatan pada saat produk tersebut sampai ke penjual. Penjual yang membiarkan air minum terkena matahari pasti bakteri akan berkembang.
YLKI berharap dengan penelitian ini, pihak produsen lebih bertanggung jawab. Karena sistem pengawasan produk mutlak sampai ke tangan konsumen. YLKI juga berpesan pada masyarakat untuk lebih mempertimbangkan pemilihan produk air minum kemasan. ”Produsen bertanggung jawab memenuhi standar keamanan dan keselamatan. Masyarakat juga jangan karena memilih yang murah tapi tidak mempertimbangkan aspek kandungannya. Dan kepada penegak hukum jika ada produsen nakal yang tidak memperbaiki dan bertanggung jawab kita berharap diberikan sanksi yang menjerakan,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Jatim, Andreas Tikno menyatakan dirinya belum bisa berkomentar banyak mengenai hal ini. ”Ini kan baru temuan. Semua orang bisa saja membuat temuan seperti ini. Beda kalau misalnya BPOM yang melakukan penelitian seperti itu, BPOM kan badan pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya berita miring seperti saat ini sebenarnya sudah biasa. Otomatis nantinya juga akan berpengaruh terhadap penjualan AMDK. Sayangnya Andreas tidak berkenan berbicara lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Secara nasional, penjualan AMDK hingga akhir 2010 diprediksi naik antara 11-12% dibanding 2009. Di 2009 secara nasional penjualan AMDK mencapai 12,8 miliar liter dari semua industri yang ada. Perusahaan AMDK di Jatim sendiri, memberikan kontribusi 2,5 miliar liter atau 20% dari total nasional. Angka tersebut berdasar suplai packaging dan karton (yang keluar). Semester I/2010, penjualannya sekitar 7 miliar liter dengan rincian 70% galon, dan 30% lainnya adalah botol serta gelas.

(Sumber: www.Surabayapost.co.id)

Wah, ternyata jaman sekarang mau hidup sehat aja susah banget yah. Mau minum air mineral aja harus waspada dan hati-hati. Memang sih ga bisa disalahkan sepenuhnya pada produsen, karena menurut mereka standarissasi kejernihan dan keamanan air mineral yang mereka produksi sudah baik. Mereka menuding para agen distributor yang menyalahi aturan, seperti air mineral tidak boleh terkena sinar matahari langsung, namun kenyataannnya ga demikian di lapangan.
Tapi bila ternyata ada produsen nakal yang menginginkan laba sehingga mereka menghalalkan segala cara, termasuk ga menerapkan sistem standarisasi air mineral maka itu sudah keterlaluan. Apalagi jaman sekarang untuk mencari air bersih untuk dikonsumsi itu kan susah. Karena rata-rata air yang tersedia sudah tercemar dan bahkan ada juga yang sudah tidak layak konsumsi lagi.
Jadi menurut saya hal ini perlu ditindak lanjut, jangan sampai konsumen menjadi korban produsen nakal yang tidak bertanggung jawab. Habis, kalo sudah kejadian siapa yang mau bertanggungjawab?

Tuesday, May 18, 2010

Tugas OR

Pengambilan Keputusan Markov dan Aplikasinya di Bidang Periklanan
Dedi Rosadi
2000
1. Latar Belakang
Perkembangan dunia periklanan yang semakin pesat menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan penawaran produk, bahkan iklan mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan permintaan pasar. Pemilihan media iklan yang kurang tepat menyebabkan tidak efisiennya penggunaan dana bahkan bisa menjadi pemborosan dana. Tidak jarang kita melihat suatu produk yang diiklankan di berbagai media sekaligus. Hal ini mungkin bukan suatu masalah bagi perusahaan besar yang telah menyediakan anggaran yang cukup untuk mempromosikan produknya , tetapi tidak untuk perusahaan kecil yang baru muncul.

2. Permasalahan
Apakah masalah periklanan menjadi suatu model stokasik dan bagaimana menggunakan metode penginterasian policy untuk mengambil keputusan?
II
3. Tujuan
Untuk mengetahui masalah periklanan menjadi suatu model stokasik dan menunjukkan cara menggunakan metode penginterasian policy untuk mengambil keputusan .
II
4. Metodologi Penelitian
Menggunakan formulasi Model Stokastik untuk masalah periklanan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memformulasikan masalah periklanan dalam sebuah rantai Markov yang disesuaikan dengan jenis keputusan yang ingin kita ambil.

5. Hasil
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan dibidang periklanan , metode pengiterasian policy dapat digunakan sebagai metode yang cukup baik untuk pengambilan keputusan.
Namun diperlukan langkah untuk memodelkan masalah menjadi satu model rantai markov yang bersifat stokastik. Dalam contoh diatas, diperlihatkan metode pengiterasian policy cukup efisien dalam artimencapai solusi optimum dalam jumlah iterasi yang relatif kecil.



SIMULASI PREDIKSI PROBABILITAS AWAL MUSIM HUJAN DAN PANJANG MUSIM HUJAN DI AMBON
Yunus S. Swarinoto
BULETIN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
2009
1. Latar belakang
Simulasi prediksi probabilitas Awal Musim Hujan (AMH) dan Panjang Musim Hujan (PMH) telah dicoba dilakukan untuk lokasi Ambon. Lokasi ini dipilih untuk mewakili tempat-tempat yang mempunyai pola curah hujan dasarian maupun bulanan yang berlawanan dengan pola monsunal. Dikatakan bahwa Ambon memiliki pola hujan anti-monsunal (lokal). Kejadian puncak curah hujan berlangsung di sekitar pertengahan tahun berjalan. AMH di Ambon tercepat terjadi dalam Bulan Maret Dasarian 1.

2. Rumusan masalah
Apakah ada pengaruh peranan nilai anomaly SST terhadap AMH dan Pmh di Ambon?

3. Tujuan
Untuk mengetahui peranan nilai anomali SST terhadap AMH dan PMH di Ambon. Anomali SST dimaksud adalah: Anomali SST Indonesia, Anomali SST Nino3.4, dan Anomali SST IODM. Dan untuk melakukan simulasi probabilitas maju-mundur AMH dan panjang-pendek PMH di Ambon berkaitan dengan kondisi SST tersebut.



4. Metodologi penelitian
Menggunakan data observasi stasiun dengan series data yang digunakan untuk pengolahan data disiapkan sepanjang mungkin. Untuk lokasi Ambon digunakan data dari tahun 1976. Tahun terakhir simulai prediksi probabilitas digunakan data tahun 1999.Data diolah dengan menggunakan Model Simulasi Probabilitas AMH di Ambon berkaitan dengan kondisi anomali SST Indonesia dan anomali SST Nino3.4

5. Hasil
Hasil simulasi probabilitas PMH di Ambon terkait dengan kondisi Anomali SST Indonesia dan Anomali SST IODM menunjukkan bahwa PMH memanjang jika kondisi Anomali SST Indonesia bernilai positif bersamaan dengan semua nilai Anomali SST IODM. Sementara itu PMH di Ambon akan berlangsung memendek jika Anomali SST Indonesia bernilai negative bersamaan dengan semua nilai Anomali SST IODM. Selain kondisi tersebut di atas, maka PMH di Ambon akan berlangsung normal. Simulasi probabilitas dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk memahami peranan Anomali SST global dan regional secara simultan terhadap AMH dan PMH untuk skala meso dan lokal di Ambon.

Bahasa Indonesia Dalam Karya Ilmiah

Bahasa merupakan kunci untuk membuka wawasan dan pengetahuan. Dengan berbahasa kita bisa memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa yang digunakan dalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku dan benar, banyak kesalahan yang sering muncul. Hal ini dikarenakan banyak penafsiran yang salah dan membingungkan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Kesalahan-kesalahan yang sering ditemui misalnya mengenai struktur kalimat, penggunaan kalimat tidak baku, penggunaan EYD yang masih belum terlalu tepat, penggunaan imbuhan awalan dan akhiran, penggunaan tanda baca dan singkatan, dll. Tapi hal itu masih dapat dimaklumi mengingat dalam mempelajari bahasa Indonesia sendiri tidaklah mudah.
Sesuai dengan fungsinya, bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Sehingga bahasa Indonesia dapat dimengerti dan membuat komunikasi lebih efektif, apalagi dengan beranekaragam bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan kita juga perlu mempertimbangkan faktor lain. Yaitu mengenai ketepatan kata yang mengandung ide dan gagasan yang akan kita sampaikan.
Namun, sejauh ini bahasa Indonesia telah banyak memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun karya tulis lainnya. Oleh karena itu, bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam penulisan ilmiah, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis dalam berbagai karya ilmiah seperti makalah, skrips, thesis, disertasi dan karya ilmiah lain.

Thursday, April 15, 2010

Jeritan Hati Mahasiswa PI

Hari-hari ku lalui hanya memikirkanmu
Setiap kata yang mengalir hanya tuk menyelesaikanmu
Berapa banyak lagi untaian kata itu harus kubuat?
Tak tahukah bila aku hampir terjatuh dan tidak sanggup bangkit lagi?
Remuk redam raga ini mengusahakan yang terbaik untukmu
Buntu sudah jalan masuk bagi ide dan ilham itu
Aku harus bagaimana?
Setiap malam sudah kuberikan seluruh waktuku
Namun mengapa kau tak indah jua?
Tapi ini tekadku
Baiklah
Sekali lagi kuyakinkan diri
Aku mampu
Aku sanggup
Aku bisa
menyempurnakanmu dan membuatmu bermakna

Monday, April 12, 2010

Tugas Deduksi

1. Apa yang akan Anda simpulkan dengan mempergunakan data-data berikut:
a. Hasil tahun pertama Pelita I bagi Departemen PUTL adalah: Anggaran yang ditetapkan Rp 33.690.000.000. Sebelum habis tahun, anggaran itu sudah habis dipakai, sebab itu, departemen ini mandapat tambahan anggaran sebesar Rp 6.365.000.000.
Jawab: Departemen PUTL mendapat tambahan dana anggaran sebesar Rp 6.365.000,- karena sebelum habis tahun anggaran itu sudah habis terpakai.
b. Departemen P dan K:
Anggaran belanja yang ditetapkan Rp 5.500.000.000. Dalam bulan Februari 1970 baru digunakan Rp 2.500.000.000.
Jawab: Anggaran belanja departemen P dan K baru digunakan Rp 2.500.000.000,-.
c. Departemen Pertanian:
Anggaran yang ditetapkan Rp 6.697.948.200
Terpakai Rp 6.675.415.470
Jawab: Dari anggaran yang ditetapkan oleh departemen Pertanian sebesar Rp 6.697.948.200,-, baru terpakai dana sebesar Rp 6.675.415.470,-.

2. Jalan pikiran di bawah ini menggunakan corak penalaran yang mana? Benarkah proses penalaran itu?
a. Untuk memahami seorang pemabuk, maka seorang penyelidik harus minum sampai mabuk.
Jawab: silogisme hipotesis, pernyataannya tidak benar.
b. Pemerintah berkewajiban menjaga kesehatan jiwa raga bangsa Indonesia. Untuk menjaga keselamatan jiwa raga bangsa dan moral, pemerintah berhak mengadakan sensor terhadap film-film. Untuk itu pemerintah membentuk panitia sensor yang bertugas mensensor semua film. Sebab itu apapun keputusan panitia, harus diterima oleh semua rakyat Indonesia.
Jawab: silogisme kategorial, pernyataannya benar.
c. Mereka yang melakukan korupsi jutaan rupiah atas uang negara, diminta untuk menyelesaikan perkaranya di luar pengadilan. Orang-orang semacam itu biasanya orang yang berada dan berkedudukan tinggi. Mat Bagong ditangkap, dipukul dan ditahan berbulan-bulan karena memalsukan kuatansi pengobatan dengan selisih Rp 150,-. Ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara tiga bulan. Sebab itu, lebih baik mengkorup uang jutaan rupiah daripada memalsukan kuitansi yang berjumlah Rp 150,-.
Jawab: silogisme rantai deduksi, pernyataannya tidak benar.

3. Tetapkan jenis silogisme berikut:
a. Tiap orang Indonesia termasuk pembayar pajak atau tidak, Ia adalah pembayar pajak. Sebab itu, ia tidak termasuk orang Indonesia yang tidak membayar pajak.
Jawab: silogisme hipotesis.
b. Seorang yang dikuasai kemarahan akan kehilangan akal sehatnya. Pak Sabar tidak pernah marah sesaat pun. Sebab itu, ia tidak pernah kehilangan akal sehatnya.
Jawab: silogisme kategorial.
c. Mereka yang dari lahir sudah kaya, tidak dapat membayangkan bagaimana menjadi orang miskin. Pak Karta adalah orang yang tidak kaya dari kelahiran. Sebab itu ia dapat membayangkan betapa menjadi orang miskin.
Jawab: silogisme alternative.
d. Semua yang masuk perguruan tinggi adalah mahasiswa. Bejo adalah seorang yang masuk perguruan tinggi. Sebab itu Bejo adalah seorang mahasiswa.
Jawab: silogisme kategorial.

4. “Karena semua pesawat Garuda yang saya tumpangi adalah pesawat yang bermesin jet, maka semua pesawat milik Garuda adalah pesawat bermesin jet.”
Yang mana dari penalaran berikut paling mirip dengan penalaran di atas?
a. Karena semua mahasiswa yang telah saya jumpai adalah orang-orang yang cerdas, maka tampaknya hanya sedikit yang akan gagal dalam ujian.
Jawab: tidak sama.
b. Semua bahasa di dunia yang pernah saya pelajari memiliki kata seru; kata seru ini merupakan unsure primitive dari bahsa yang berbentuk kalimat yang masih bertahan.
Jawab: tidak sama.
c. Karena semua novel yang ditulisnya cenderung bernada seks, maka agaknya ia tertarik dengan masalah seks.
Jawab: terdapat kesamaan.
d. Karena semua buruh di perusahaan itu rajin melaksanakan tugasnya, maka semuanya dalah buruh yang penuh tanggungjawab.
Jawab: tidak sama.
e. Karena semua kapal yang pernah saya tumpangi memberikan pelayanan yang sangat memuaskan, maka semua kapal sangat memuaskan servisnya.
Jawab: Ya, karena saling berkaitan dan sama jenis silogismenya.

5. Perluaslah entimem berikut menjadi sebuah silogisme!
a. Ia soerang warga negara yang baik, sebab setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia selalu ikut.
Premis mayor: Seorang warga yang baik adalah warga yang selalu ikut dalam setiap aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.
Premis minor: Ia adalah seorang warga yang baik.
Konklusi: Sebab itu, ia selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.
b. Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika, karena ia mengajar matematika di fakultas tersebut.
Premis mayor: Siapa saja yang ahli dalam bidang mereka adalah yang mengajar matematika di fakultas tersebut.
Premis minor: Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang matemetika.
Konklusi: Sebab itu, ia yang mengajar mereka di fakultas tersebut ahli dalam bidang matematika.
c. Kita harus membantu usaha peri kemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden, karena usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Premis mayor: Usaha peri kemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden adalah untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Premis minor: Usaha itu merupakan jalan yang paling baik.
Konklusi: Usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
d. Mereka menerima syarat kerja itu, karena mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Premis mayor: Syarat kerja itu mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasib pekerjanya.
Premis minor: Mereka menerima syarat kerja itu.
Konklusi: Mereka menerima syarat kerja itu yang mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
e. Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa.
Premis mayor: Setiap orang berhasil dalam dunia usaha internasional.
Premis minor: Ia menguasai lima bahasa.
Konklusi: Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa.
f. Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia berbakat.
Premis mayor: Banyak orang yang harus memasuki perguruan tinggi.
Premis minor: Ia berbakat.
Konklusi: Maka, ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia berbakat.

Paragraf Generalisasi

Januari 2010 terjadi bencana alam, gempa bumi di daerah Sumatera Barat dengan kisarn gempa 6.5 SR. Bulan Februari 2010, daerah Ciwidey, Bandung mengalami musibah tanah longsor. Belum lama juga Cianjur mendapat giliran mengalami tanah longsor dan menewaskan 10 orang korban jiwa. 24 Maret 2010, Bandung kembali diguncangkan dengan tanah longsor hingga merubuhkan puluhan rumah penduduk. Di awal tahun 2010 ini, Indonesia diterjang dengan masalah kondisi bentang alam yang buruk dan banyaknya kejadian bencana alam.

Menulis Adalah Proses Bernalar

Menulis berarti menuangkan ide, coretan, konsep dan sistematika ke dalam sebuah media, biasanya pada media kertas menggunakan pena.
Untuk membuat sebuah tulisan memang tidak mudah, diperlukan suatu imajinasi dan kerangka berpikir yang logis. Tapi sebenarnya dengan menulis berbagai hal, termasuk menulis pengalaman pribadi sekalipun, melatih kita untuk berani menuangkan gagasan. Selain itu, menulis juga dapat melatih otak kanan dan mengembangkan softskill.
Menulis adalah sebuah proses bernalar. Dengan tulisan membawa kita pada sebuah dunia berbeda, yaitu dunia imajinatif dan bisa mendewasakan cara berpikir kita. Hal-hal diluar dugaan juga dapat terjadi dengan sebuah tulisan. Misalnya, tulisan-tulisan yang kita buat dapat memberi inspirasi bagi orang lain.
Menulis dapat memberi kita stimulus untuk bernalar jauh ke depan tentang suatu hal. Memang untuk menulis kita membutuhkan ide-ide yang ringan dan fresh tapi tidak mudah mendapatkannya. Terkadang kita malah terhimpit dengan pemikiran yang terlalu berat dan malah membuat tulisan itu menjadi rumit dan tidak menarik.
Menulis memberanikan kita untuk beragumentasi tentang suatu hal. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal itu benar atau tidak.
Karena begitu besar manfaat dalam sebuah penulisan, yang perlu kita sadari adalah sejak dini kita harus melatih diri untuk menulis, meskipun hanya tulisan ringan. Namun, menulis mempunyai andil besar memampukan kita berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.

Monday, March 1, 2010

Paragraf Kausal

Resesi Ekonomi

Tahun 2009 kemarin seluruh dunia diguncangkan oleh keadaan ekonomi yang buruk, terutama krisis ekonomi yang terjadi di Amerika, dimana saham-saham WallStreet amblas. Dampaknya dapat dirasakan oleh negara-negara yang sedang berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal itu terjadi karena Indonesia sedang berusaha untuk bangkit namun kembali diterpa masalah-masalah ekonomi secara beruntun.

Banyak faktor yang membuat perekonomian Indonesia semakin menurun, antara lain: pertama, tingkat inflasi yang masih cukup tinggi. Kedua, dunia industri dalam negeri yang belum dapat tahan uji terhadap tekanan dari industri luar negeri. Ketiga, kenaikan nilai mata uang asing terhadap mata uang rupiah yang cukup signifikan. Keempat, masalah internal di dalam pemerintahan, seperti kasus bank Century, kasus para pejabat negeri yang korupsi, dll. Hal-hal tersebut dapat menciptakan kondisi yang buruk bagi negara kita. Tidaklah heran bila Indonesia saat ini kembali merasakan resesi ekonomi.

Tuesday, February 16, 2010

Paragraf Analogi

Analogi 1

Bagaikan bejana di tangan penjunan. Demikian hidupku di tangan-Mu. Bejana yang indah tak mudah mendapatkannya. Demikian pun aku tak mudah menjadi indah di mata-Mu. Setiap bagian yang tak sempurna, dihancurkan dan dibentuk ulang menjadi bejana yang indah. Dan setiap hal yang tak baik dariku, dihancurkan dan dibentuk ulang oleh-Mu menjadi aku yang sempurna. Agar bejana itu pantas ditempatkan di tempat termulia dalam istana Raja. Supaya aku layak ditempatkan di tempat termulia di dalam hati-Mu.


Analogi 2

Untuk memurnikan segenggam bijih emas menjadi emas murni, membutuhkan proses yang tidak mudah. Bijih emas harus dimurnikan terlebih dahulu di dalam tanur dengan suhu tinggi. Kemudian lelehan bijih emas itu dituang ke dalam sebuah cetakan. Proses terakhir pembentukan emas menjadi sebuah emas murni yang tahan uji.
Layaknya seorang manusia harus melewati beberapa proses pembantukan untuk bisa menjadi dewasa. Terlebih dahulu, kita akan dimurnikan di dalam proses pembetukan karakter lewat masalah-masalah dengan intensitas tinggi. Kemudian kita akan ditempa untuk membentuk pribadi baru. Setelah itu dibentuk dan diuji apakah sudah menjadi pribadi yang luar biasa dan tahan uji.