Start at the beginning, go to the end, then stop. That’s how I write. I write quickly. I don’t try to show how intelligent or how cultivated I am, I just try to share my soul. Sharing is part of life. - Lewis Carroll

Tuesday, February 16, 2010

Paragraf Analogi

Analogi 1

Bagaikan bejana di tangan penjunan. Demikian hidupku di tangan-Mu. Bejana yang indah tak mudah mendapatkannya. Demikian pun aku tak mudah menjadi indah di mata-Mu. Setiap bagian yang tak sempurna, dihancurkan dan dibentuk ulang menjadi bejana yang indah. Dan setiap hal yang tak baik dariku, dihancurkan dan dibentuk ulang oleh-Mu menjadi aku yang sempurna. Agar bejana itu pantas ditempatkan di tempat termulia dalam istana Raja. Supaya aku layak ditempatkan di tempat termulia di dalam hati-Mu.


Analogi 2

Untuk memurnikan segenggam bijih emas menjadi emas murni, membutuhkan proses yang tidak mudah. Bijih emas harus dimurnikan terlebih dahulu di dalam tanur dengan suhu tinggi. Kemudian lelehan bijih emas itu dituang ke dalam sebuah cetakan. Proses terakhir pembentukan emas menjadi sebuah emas murni yang tahan uji.
Layaknya seorang manusia harus melewati beberapa proses pembantukan untuk bisa menjadi dewasa. Terlebih dahulu, kita akan dimurnikan di dalam proses pembetukan karakter lewat masalah-masalah dengan intensitas tinggi. Kemudian kita akan ditempa untuk membentuk pribadi baru. Setelah itu dibentuk dan diuji apakah sudah menjadi pribadi yang luar biasa dan tahan uji.

No comments:

Post a Comment