Start at the beginning, go to the end, then stop. That’s how I write. I write quickly. I don’t try to show how intelligent or how cultivated I am, I just try to share my soul. Sharing is part of life. - Lewis Carroll

Thursday, December 9, 2010

Wall’s Berbagi 1000 Kebaikan Bersama Viennetta Kurma: Kepedulian Terhadap Pendidikan Anak Bangsa


11/09/2007 : Sebagai produk yang memiliki kedekatan dengan keluarga, Wall’s merasa terpanggil untuk membantu meningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Dan program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” dapat menjadi suatu medium untuk mencapai tujuan kita menjadi bangsa yang maju, berbudaya dan makmur.
Memasuki 62 tahun kemerdekaan, dunia pendidikan di Indonesia masih mengalami keterpurukan dan keterbelakangan, dimana di luar sana masih ada 1,2 juta anak yang belum merdeka untuk menikmati haknya agar dapat bersekolah.[1] Menurut data Departemen Pendidikan Nasional tahun 2006, angka tersebut cenderung meningkat. Banyak anak Indonesia berprestasi yang ingin melanjutkan sekolah namun terbentur dengan biaya. Mereka lebih memilih bekerja untuk membantu perekonomian keluarga sehingga mereka melupakan masa depan yang sangat berharga yaitu sekolah.
Padahal pendidikan merupakan faktor terpenting yang akan menentukan kualitas human capital yang merupakan faktor penentu eksistensi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas civil society suatu bangsa. Dengan kata lain, kualitas human capital memiliki fungsi strategis secara ekonomis dan non-ekonomis. Menurut Index Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2006, Indonesia masih di bawah 0,800 yaitu 0,709 yang berarti Indonesia belum bisa dibilang sebagai negara maju, jika dibandingkan dengan negara tetangga kita Singapura yang memiliki IPM 0,916.[2]
Namun terlihat pula semangat yang menggembirakan bahwa terdapat komitmen yang tinggi dari para orangtua terhadap pendidikan. Partisipasi masyarakat dan swasta akan masalah-masalah yang berkenaan dengan pendidikan, utamanya pada masalah biaya, sekiranya dapat mengatasi masalah pendidikan di negeri ini
Berangkat dari rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan anak Indonesia ini, sebagai kegiatan utama dari peluncuran es krim Viennetta varian baru rasa kurma, Unilever menyelenggarakan program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” yang bertujuan untuk membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu dengan dana yang didapat dari hasil penjualan es krim Viennetta dan akan disumbangkan melalui Dompet Dhuafa.
Melalui program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta”, Wall’s akan menyumbangkan Rp 1.000 dari setiap kotak es krim Viennetta Kurma dan varian lainnya yang terjual, kepada 1.000 anak kurang mampu yang berprestasi di 33 propinsi di Indonesia melalui lembaga terpercaya, Dompet Dhuafa. Program “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” diselenggarakan mulai 03 September (menjelang bulan suci Ramadhan, yang merupakan momen istimewa untuk berbagi dan memberi kepada sesama. Program ini akan berakhir pada 20 Desember 2007.
Marketing Manager Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk, Andrie Darusman mengatakan, ”Tujuan utama dari ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Vienneta’ ini adalah Wall’s ingin berbagi kebaikan dan dapat turut berperan dalam dunia pendidikan Indonesia. Wall’s selama ini tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Untuk itu Wall’s ingin mengajak keluarga Indonesia bersama-sama dengan Vienneta untuk berbagi dengan anak-anak Indonesia berprestasi yang kurang mampu dengan menyumbangkan dana demi kelangsungan pendidikan anak-anak tsb. Misi sosial kami, paling tidak anak-anak tersebut dapat mengenyam pendidikan dasar secara menyeluruh. Selain itu, program ini juga bertujuan mengajarkan semangat berbagi kepada anak-anak agar kelak mereka memiliki empati terhadap sesama yang kurang mampu.”
Sependapat dengan Andrie, Rektor Universitas Islam Negri, Komaruddin Hidayat mendukung kegiatan ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta’. Mengenai Pendidikan Komaruddin menekankan, ”Ke depan, kepedulian dan komitmen terhadap peningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional harus menjadi ukuran keberhasilan dari setiap elemen masyarakat baik tokoh agama, bisnis, politik, sosial, maupun pemerintah. Selain itu, perusahaan lokal dan multinasional yang memang menunjukkan komitmen nyata, pragmatis, dan solution-oriented terhadap masalah pendidikan harus diberi beragam insentif.”
“Contohnya seperti kegiatan “Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta” yang diadakan oleh PT Unilever Indonesia melalui es krim Wall’s menunjukkan bahwa sebagai salah satu merek terkemuka yang bertanggung jawab dan memiliki kepedulian tinggi, Wall’s memilih cara yang sangat sederhana, yaitu dengan memilih berkonttribusi untuk pendidikan dasar melalui penjulan produknya. Kita bisa bayangkan jika setiap keluarga dapat menyumbangkan Rp1.000 dari setiap kemasan Viennetta, berarti ada 1.000 anak Indonesia yang kurang mampu berkesempatan untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi,” Komaruddin melanjutkan.
Demikian hal nya dengan Direktur Sumber Daya dari Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini yang menyambut gembira akan kegiatan sosial ini. Ahmad mengemukakan, ”Pertama kali kami mendengar tentang program ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Viennetta’, kami menyambut kerjasama ini dengan rasa syukur dan tangan terbuka. Karena melihat permasalahan pendidikan di Indonesia memang sangat perlu partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk membantu anak-anak yang terancam putus sekolah sehingga mereka dapat memiliki bekal pengetahuan dan sejumlah kompetensi untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa yang akan datang. Insya Allah kami dapat memantau perkembangan prestasi anak-anak yang akan menerima sumbangan dari Wall’s, dengan mengandalkan pengalaman, keahlian, SDM dan jejaring kami yang luas.”
“Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Vienneta” merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Wall’s kepada masyarakat. Untuk mewujudkan misi sosialnya Wall’s menggandeng beberapa pihak yang memiliki misi sejalan akan pentingnya dunia pendidikan di Indonesia yang kondisinya kian merosot. Mitra ‘Wall’s Berbagi 1.000 Kebaikan Bersama Vienneta’ diantaranya adalah Rektor Universitas Islam Negri yang juga seorang pengamat pendidikan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Ratih Sanggarwati, seorang selebriti yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan dan Dompet Dhuafa sebagai lembaga kredibel yang mengelola dan mendistribusikan dana yang terkumpul.
“Harapan kami, semoga banyak masyarakat Indonesia yang terketuk hatinya, bahwa di luar sana ada banyak anak putus sekolah, yang memerlukan bantuan kita. Semoga keinginan Wall’s Viennetta agar keluarga Indonesia memiliki empati dan semangat berbagi terhadap sesama yang kurang mampu dapat tercapai demi membantu meningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Kami akan senantiasa menggaungkan bahwa pendidikan yang baik adalah pangkal budaya yang maju dan bangsa yang makmur,” tutup Andrie.
1Data Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional, 2006

Sumber: http://www.unilever.co.id/id/aboutus/newsandmedia/siaranpers/_2007/1000Kebaikan.asp/

No comments:

Post a Comment