Start at the beginning, go to the end, then stop. That’s how I write. I write quickly. I don’t try to show how intelligent or how cultivated I am, I just try to share my soul. Sharing is part of life. - Lewis Carroll

Friday, February 22, 2013

Perfect Two part I – the First Celebration of GO PRO Community


14 Februari adalah perayaan hari Valentine atau dalam bahasa sederhananya orang bilang itu adalah hari untuk menggambarkan dan mengekspresikan kasih sayang kita pada orang-orang yang kita kasihi.

14 Februari juga identik dengan cokelat, bunga, candle light dinner, atau sesuatu yang berbau “romantisme”. Agak saru sebenarnya romantis itu seperti apa sih? Apa ukuran sesutau bisa dianggap romantis?

Well, bukan itu yang menjadi pokok utama dalam tulisan ini. Dalam rangka merayakan Valentine, sekelompok anak muda di Bogor yang menyebut diri mereka dengan “GO Profesional” atau lebih akrab disebut GO Pro mengadakan sebuah acara yang menarik bertemakan Love, Sex and Dating. Dikemas dengan konsep talkshow, polling dan ada juga kesaksian dari pasangan pengantin muda dengan latar belakang budaya dan suku yang berbeda.

Acara itu berjudul Perfect Two. Mengundang narasumber yang memang pakar dalam hal percintaan anak muda, Bapak Hendrik Sutjiatmadja (mentor BPN (read: Bimbingan Pra Nikah) Abbalove ministry). Menariknya dalam acara itu terdapat tanya jawab yang seru seputar kegalauan tentang bagaimana memilih pasangan hidup yang benar, bagaimana cara membangun hubungan dengan lawan jenis, apa yang perlu dilakukan bila kita sudah merasa yakin dengan seseorang, dll dikupas tuntas. Dihadiri oleh 64 orang peserta yang semuanya berusia 20 tahun keatas. Mau tau apa aja keseruan dan pembahasannya? Scroll aja terus ke bawah ya :D

Berikut ini adalah kutipan dari talkshow yang dijelaskan oleh narasumber: 



Pak menurut Anda pernikahan itu apa sih? Siapa yang mencetuskan ide pernikahan?

“Pernikahan itu adalah rencana Tuhan, ada kok di Kejadian 2:24; “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Dan keluarga adalah gambaran dari Tritunggal Allah, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Ini yang jadi perhatian, iblis justru mengguncang generasi muda lewat pikiran, kekudusan, gaya pacaran, dll. Makanya sekarang banyak kasus-kasus asusila yang dilakukan anak-anak muda karena iblis sengaja mau merusak generasi muda dari hubungan pra nikahnya.”

Pasangan yang bisa dikatakan ‘nge-klik’ atau sempurna itu seperti apa sih? Apakah cinta pada pandangan pertama? Atau saat kita lihat dia tiba-tiba ada angin berhembus?

“Ga ada pasangan yang benar-benar sempurna, kan manusia ga ada yang sempurna. Tapi ada pasangan yang saling menyempurnakan, ciri-cirinya damai sejahtera, saat bergumul Tuhan yang meneguhkan siapa yang akan menjadi pendamping kita. Dan waktu kita konfirmasi dengan otoritas (orang tua atau pemimpin rohani) kita semakin diteguhkan.”

Nah kalau pasangan yang saling menyempurnakan itu yang seperti apa kriterianya? Apa dilihat dari fisiknya aja atau inner dan outer beauty-nya nih?

“Kriteria pasangan yang menyempurnakan itu prinsipnya cuma ada satu, yaitu  terang tidak bisa bersatu dengan gelap. Bukan maksudnya yang kulit putih langsat ga bisa menikah sama yang kulitnya coklat. Nih kita lihat di 2 Korintus 6:14-15; “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”
Banyak jomblo yang ga bisa bertemu pasangannya karena dia tidak mengerti prinsip ini. Kebanyakan jomblo itu membuat batasan dalam pergaulan dan kriteria pasangan idamannya sebatas fisiknya saja. Padahal Tuhan ga pernah permasalahkan perbedaan-perbedaan suku, ras, budaya. Yang penting adalah terang tidak dapat bisa bersatu dengan gelap. Itu kuncinya.
Satu lagi, jangan terlalu memusingkan teknik pertemuannya, yang penting dan utama adalah prosesnya. Bangunlah persahabatan dengan hati yang murni tanpa melihat perbedaan-perbedaan tadi.”

Kita udah bersahabat dengan banyak orang, bagaimana kita yakin kalau dia itu orang yang tepat?

“Langkah pertama ya doa, tanya Tuhan. Tuhan biasanya kasih kita pertanda, ada juga sih yang langsung dengar suara Tuhan waktu doa, tapi itu jarang banget 1 banding 1000. Pertanda yang dari Tuhan itu saat kita mengenal dia, dia membawa kita lebih dekat dengan Tuhan. Langkah kedua cari otoritas untuk berdoa bersama, bisa orang tua atau pemimpin. Konfirmasi dari Tuhan lewat otoritas terdekat yaitu orang tua.”

Kalau kita udah menemukan dan merasa nge-klik tadi, apa tindakan selanjutnya? Pengenalan dulu atau pacaran dulu?

“Yang perlu diingat kunci membangun hubungan adalah pergaulan dengan hati yang murni. Kalau sudah merasa yakin, sudah berdoa, ada konfirmasi yang sama dengan otoritas, kita bisa melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius yaitu menjalin hubungan atau pacaran. Kita ga bisa main-main dalam sebuah hubungan, harus ada komitmen dari kedua pihak yang menjalin hubungan itu. Karena menjalin hubungan itu pertanggung jawabannya terhadap Tuhan, keluarga, dan tubuh Kristus.”

Performance by G2C


Perbedaan bukan halangan karya Tuhan dinyatakan


Diskusi tentang "Love, Sex and Dating"


Pesan-pesan dari Penatua Gereja Oikos Bogor: "Maksimalkanlah masa lajang untuk memuliakan Tuhan."


GO Pro Super Team

No comments:

Post a Comment