Start at the beginning, go to the end, then stop. That’s how I write. I write quickly. I don’t try to show how intelligent or how cultivated I am, I just try to share my soul. Sharing is part of life. - Lewis Carroll

Thursday, January 10, 2013

Menghancurkan dan Membangun Kembali (Destroying and Rebuilding)



Saat pertama kali aku membaca buku The Fifth Mountain karya Paulo Coelho, disana diceritakan bahwa Tuhan akan mengajarkan Elia banyak hal dengan banyak cara, salah satunya dengan menghancurkan apa yang ia miliki dan percayai. Aku tidak mengerti mengapa Tuhan memakai cara seperti itu untuk mengajarkan Elia. Saat itu aku merasa kasihan pada Elia karena dia benar-benar hancur. Semua yang ia miliki, keluarganya, kotanya, pekerjaannya, dan wanita yang dicintainya pun diambil daripada dia. Aku berpikir Tuhan mengapa Kau kejam sekali. Bila aku menjadi Elia, mungkin aku sudah meninggalkanMu.

Tapi ketika aku meneruskan membaca hingga akhir, aku mendapati sesuatu. Ternyata pemikiranku tentang cara Tuhan yang “agak kejam” itu salah. Justru Elia mendapat banyak pewahyuan dan dia semakin dekat dengan Tuhan. Dan apa yang Tuhan perintahkan padanya bisa ia selesaikan dengan baik.

Menyambung dari apa yang aku baca dalam The Fifth Mountain itu, aku juga merasakan hal yang sama dengan yang Elia alami. Aku percaya Tuhan bisa bekerja lewat berbagai cara, bahkan lewat sebuah buku atau tulisan sekalipun.

Tahun 2012 adalah tahun yang bisa dikatakan berat untuk aku jalani. Banyak hal yang membuat aku bisa saja melarikan diri dari kasih Tuhan. Dari awal tahun hingga penghujung tahun, Tuhan tidak henti-hentinya mengasah dan menajamkan aku. Ada-ada saja tantangan dan masalah baru yang harus aku hadapi. Kehilangan pekerjaan – meskipun aku memang ingin resign dari sana - ;  masalah keluarga yang tidak kunjung selesai, konflik dalam komunitas, proses pembentukan karakter, tawar hati, kejenuhan, kekecewaan, kehilangan orang yang aku kasihi, pengkhianatan, dll.

Aku sering berpikir untuk melarikan diri dan bersembunyi. Tapi selalu saja Dia membuat aku kembali pada Nya. Sebuah hukum alam yang aku temukan: seberapa jauhpun kita berlari dari tugas yang telah ditentukan untuk kita , Tuhan selalu punya cara membuat kita kembali pada takdir itu. Beruntung aku masih dapat ditemukan oleh Nya dan Dia membuat aku tetap kuat menjalani hari-hari di 2012.

Tuhan tau betul dengan apa yang Dia kerjakan. Sifat manusia yang selalu ragu dan mempertanyakan kasih Tuhan itulah yang membuat kita kadang tidak bisa bertanding dengan baik. Aku memang belum mengerti apa yang mau Tuhan buat dalam hidupku saat itu tapi aku percaya Dia tidak sedang mempermainkan aku. Sama dengan apa yang Tuhan lakukan dengan Elia, ketika Dia membuat Elia tidak berdaya dan mampu melihat masa depan, saat itu Tuhan memulihkannya, hal itu juga Dia lakukan terhadapku. Inilah prinsinya: ‘menghancurkan dan membangun kembali.’

Pada akhirnya aku mengerti apa yang Tuhan ajarkan padaku itu untuk kebaikan aku sendiri. Mungkin dengan cara yang keras karena Dia tau kekuatanku, aku sanggup melewatinya. Di penghujung tahun 2012, tepat 1 bulan sebelum menuju 2013 adalah titik balikku. Setelah apa yang aku sebut “kebanggaan dan harga diri” telah dihancurkan oleh Tangan Pencipta itu, aku mempunyai kekuatan baru untuk menghadapi tahun yang akan datang. Inilah janji Nya, bahwa Dia akan membangun kembali apa yang ‘dihancurkan’ Nya.

2013, awal dari segalanya, awal dari segala hal yang baru. Mungkin hati dan harapanku pernah hancur, tetapi aku akan segera membangunnya kembali. Mengutip kata-kata seseorang, beginilah aku akan menjalani hari-hari yang baru: diawali dengan menekuk lutut, diakhiri dengan tangan yang terangkat. And a new day has come....


‘I was blind, but now I can see. I was dumb, but now I can speak. I was deaf, but now I can hear. Because God worked His miracle within me, and everything I thought was lost has been restored.’ - Paulo Coelho.


No comments:

Post a Comment