Start at the beginning, go to the end, then stop. That’s how I write. I write quickly. I don’t try to show how intelligent or how cultivated I am, I just try to share my soul. Sharing is part of life. - Lewis Carroll

Monday, July 16, 2012

Celotehan di Malam Hari

What should I do, Lord?

“Kamu tidak perlu mengkuatirkan hal-hal yang ada di depanmu. Percayalah Aku akan menyelesaikannya untukmu. Kamu juga tidak perlu membebani diri dengan apa kata orang, benar lepaskan dirimu dari emosi negative, karena itu akan merugikan dirimu sendiri.

Bersukacitalah. Bersukacitalah selalu dan mengucap syukur karena apa yang Aku buat pasti yang terbaik untukmu. Kamu tau seorang wanita menarik hati pria bukan dari fisik saja, tapi dari karakter dan personalitinya. Belajarlah dariku bagaimana kamu mampu menjadi wanta yang sempurna di dalam Aku. Aku mengagumi cara berpikirmu yang spontan dan cepat dalam bertindak. Aku juga suka caramu melepaskan dirimu, kamu bisa mengekspresikan dirimu dalam segala kondisi. Kamu juga jujur pada dirimu sendiri dan tidak bisa menutupi apa yang kamu alami. Kalau kamu sedih ya kamu akan bersedih. Bila kamu gembira kamu akan bergembira. Aku menyukai kepolosanmu dalam mengekspresikan sesuatu. Aku juga mengagumi keceriaanmu. Aku suka saat kamu tersenyum. Aku suka dengan lesung pipi yang menghias wajahmu ketika kamu tersenyum.

Tetaplah seperti itu. Tetaplah menjadi anak Ku yang ceria, karena itu adalah kekuatanmu. Mungkin kamu merasa itu sebagai hal sepele, bagaimana mungkin sebuah senyum dan keceriaan bisa menjadi kekuatan. Tapi itu benar, karena kamu akan membawa aura positif untuk lingkunganmu. Kamu tidak perlu menjadi lemah ketika segala sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan harapanmu. Tetaplah bersukacita dan berharap pada Ku.”

“Tentangnya, kamu juga tidak perlu mengkuatirkannya lebih jauh. Apakah kamu tidak mempercayai kuasa Ku? Cukup sudah selama ini kamu berusaha, aku melihat semuanya. Aku melihat kesungguhanmu dalam mengasihinya. Kini biarkan Aku yang memainkan peran Ku. Aku yang akan membela perkaramu.”

Tapi bagaimana Tuhan bila apa yang menjadi ketakutanku justru itu yang terjadi?

“Jangan menjadi lemah imanmu hanya karena ketakutan yang timbul dari pemikiranmu. Itu sebenarnya siasat si iblis untuk menghancurkan tembok keyakinanmu pada Ku.”

Tapi sudah selama ini Tuhan, apakah masih mungkin?

“Tidak ada yang tidak mungkin bagi Ku bukan? Tenanglah semuanya akan menjadi baik baik saja. Suatu hari nanti segala keraguanmu tidak akan terbukti.”

Amen….. I will trust in You, Lord..

No comments:

Post a Comment