Menulis adalah suatu cara
berkomumikasi dan berbagi. Ketika aku menulis, aku seperti menumpahkan air yang
tersimpan di dalam hati. Meluap dan mengalir begitu saja mengikuti aliran
kemana air itu akan keluar. Sama halnya saat aku menulis artikel ini, aku pun
meluapkan apa yang tersembunyi.
Aku tau kita tidak bisa mengubah nasib hidup kita. Itu adalah rahasia Tangan Pencipta. Tapi aku sangat setuju dan mempercayai kalimat yang pernah diungkapkan penulis internasional best seller, Paulo Coelho. Dalam wawancaranya di Guardian, beliau berkata:
"Aku bisa
mengubah takdirku tapi bukan nasibku."
Ya takdir dapat kita ubah tapi
tergantung apakah kita mau dan berusaha mengubahnya. Belakangan ini aku baru
saja mengetahui kebenaran tentang seseorang yang bisa dibilang aku
mempercayainya. Tapi ketika secara tidak sengaja aku tau kebenaran yang
sebenarnya, rasanya seperti teriris.
Aku akui respon pertamaku adalah marah, dan sepertinya aku sempat mengumpat juga #lol. Aku masih belum bisa menerima kebohongannya. Tidak mudah memang mengampuni dan melupakan begitu saja kepalsuan yang sudah seseorang perbuat padamu. Kalau perlu habisi saja dia supaya terbalaskan sakit hati yang disebabkannya.
Lama aku terus menyimpan kemarahan itu. Rasanya seperti ada bola api yang siap meledak kapan saja. Tapi apa yang terjadi kemudian? Inilah inti yang ingin aku utarakan.
Saat aku menyadari bahwa kemarahan, kekecewaan, sakit hati dan pengkhianatan itu terus aku pelihara dalam hati, semakin aku sakit. Hati menjadi semakin pahit bila aku terus menerus beri ruang untuk semua hal negatif itu tumbuh. Tubuh, jiwa dan rohku pun mati rasa.Aku tidak bisa lagi mengucap syukur, semua yang terjadi rasanya pahit.
Lagi-lagi berespon benar adalah kunci untuk bebas dari rasa murka dan pulih dari kekecewaan. Saat aku mulai berespon benar terjadi perubahan positif. Hati dapat optimis kembali melihat masa depan yang sudah Tuhan gariskan, nasib.
Tepat sekali, berespon benar membuat kita dapat mengubah takdir. Sesuatu yang kita sangka awalnya sangat buruk dapat kita ubah akhir ceritanya dengan akhiran yang membahagiakan. Dan saat kita berhasil mengendalikan segala sesuatu yang buruk itu artinya kita telah menang untuk mengubah takdir.
Dalam hidup ini ada 2 hal: kekal
dan sementara. Apa itu yang kekal? Yang tidak dapat kita ubah, itulah yang
kekal. Apa itu yang sementara? Yang dapat kita ubah, itulah yang sementara.
Ubahlah apa yang bisa kita ubah, dan terimalah apa yang tidak bisa kita ubah.
Selamat berjuang mengubah takdirmu sahabat! Pilihan kamu sendiri yang tentukan!
No comments:
Post a Comment