Pernah nonton
film lepas Korea
yang judulnya “Harmony”? Buat yang udah pernah nonton, mari kita kupas
sama-sama intisari cerita dan nilai-nilai dari film itu. Buat yang belum
nonton, coba deh cari dan nikmati filmnya, dijamin dari awal nonton sampai
akhir pasti akan sesenggukan.
Film dibuka dengan perjuangan
seorang wanita melahirkan bayinya, padahal ia berstatus narapidana. Dari situ,
saya sudah terkagum-kagum karena suasana penjara yang begitu rapi dan
‘bersahabat’, bila tak hendak disebut nyaman dan ‘membuat kerasan’. Sel kecil
yang dihuni beberapa orang sekaligus ditata bak naungan satu keluarga, karena
ada seorang bayi yang sedang tumbuh di dalamnya. Min-woo, putra Jeong-hye yang
tidak bisa menyanyi sehingga anaknya itu pun malah menangis ketika
dininabobokan.
Mendadak Jeong-hye memperoleh ide untuk menyusun program ‘reformasi’ (barangkali untuk menambah semangat para tahanan wanita di balik tembok penjara itu) berupa paduan suara. Dengan gigih ia mengajak Kim Moon-ok, mantan profesor musik, untuk menjadi konduktor, Sipir Kong menyalurkan bakat bermain piano, kemudian pencarian berlanjut pada pemilik suara soprano jernih yang menggetarkan hati supaya paduan suara ini bertambah lengkap. Jeong-hye bersemangat karena Kepala Penjara memenuhi harapannya untuk memberi satu hari di luar supaya Min-woo mendapat suasana baru.
Mendadak Jeong-hye memperoleh ide untuk menyusun program ‘reformasi’ (barangkali untuk menambah semangat para tahanan wanita di balik tembok penjara itu) berupa paduan suara. Dengan gigih ia mengajak Kim Moon-ok, mantan profesor musik, untuk menjadi konduktor, Sipir Kong menyalurkan bakat bermain piano, kemudian pencarian berlanjut pada pemilik suara soprano jernih yang menggetarkan hati supaya paduan suara ini bertambah lengkap. Jeong-hye bersemangat karena Kepala Penjara memenuhi harapannya untuk memberi satu hari di luar supaya Min-woo mendapat suasana baru.
Sumber:
Apa yang menjadi
menarik dari film ini? Berbeda dari kebanyakan film korea yang berbau dan bergenre romantika,
film ini menyuguhkan sisi kemanusiaan dan kesatuan. Menurutku sutradara dan penulis
cerita berhasil menyiratkan nilai-nilai yang tersimpan dalam film itu. Banyak hal
yang bisa aku dapat ketika aku menonton film ini. Aku belajar tentang pemulihan
gambar diri, penerimaan satu orang dengan yang lain, pengampunan, harapan, berpikir
positif, dan masih banyak lagi deh.
So, kalau kalian
penasaran sebagus apa sih film ini, kalian bisa mulai menontonnya. Dijamin ga akan ada kata menyesal malah mungkin bisa ketagihan untuk mononton ulang. Tapi
saranku kalau mau nonton ini siapkan tissue deh yang banyak dan jangan heran
kalau air mata ga bisa berhenti mengalir hehehehehe….. Selamat menonton dan
meresapi arti yang tersirat dari film ini…
Buat lebih tau
mengenai film ini bisa klik link berikut ini:
No comments:
Post a Comment