Seperti yang kita ketahui, satu tahun terakhir negara-negara di dunia sedang dilanda krisis global. Akibat krisis tersebut, timbul berbagai kondisi yang sangat merugikan. Tak sedikit orang yang menganggur karena di PHK ataupun terpaksa berhenti bekerja lantaran kantor tempat mereka bekerja gulung tikar. Sekitar 21 juta orang di seluruh dunia tidak lagi mempunyai pekerjaan, dan di AS sendiri, 415 orang hilang pekerjaan pada Oktober 2008. Sehingga dari krisis global tersebut benar-benar dirasakan dampaknya seperti daya beli masyarakat turun drastis karena pendapatan mereka pun sudah defisit. Banyak bisnis yang tutup karena tidak ada lagi permintaan dari masyarakat.
Bukan hanya AS yang mengalami kenaikan angka jumlah pengangguran, Indonesia juga mengalami hal tragis yang serupa.
Menurut data dari Depnakertrans, data jumlah pekerja menurut potensi PHK dan dirumahkan di 11 propinsi cukup signifikan.
Meskipun pemerintah sudah mengatakan untuk tidak perlu terlalu khawatir dengan krisis global karena kondisi fundamental ekonomi makro dan perbankan kita sudah cukup kuat, tetap saja dunia usaha di Indonesia cukup kalang kabut. Para pelaku dunia usaha, khususnya eksportir yang sangat menderita. Mereka tidak mendapat keuntungan dari kenaikan nilai tukar dolar AS karena daya beli di luar negeri juga rendah. Investor pun semakin ragu untuk menanamkan modalnya, mereka khawatir bila investasi mereka tidak dapat kembali.
Namun, dibalik sisi negatif krisis global tersebut, kita bisa sedikit bernapas. Karena masih ada cukup banyak peluang sebagai langkah antisipatif dampak krisis global. Contoh saja, saat ini bisnis di kalangan franchise sudah mewabah bak jamur ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, bisnis franchise ini sudah mulai akrab di telinga masyarakat.
Menurut survei yang dilakukan oleh majalah Info Franchise pada Juni 2008. Ketika krisis global belum terlalu hebat, tahun 2008 jumlah outlet franchise ada sebanyak 31.827 buah dan diperkirakan akan meningkat hingga 23% atau sebanyak 39.147 buah. Tapi sebagai dampak banyaknya PHK maka angka pada tahun 2009 diprediksi akan mengalami kenaikan hingga 27,1% atau sebanyak 40.646 buah.
Memang ditengah negara-negara di dunia sedang mengalami guncangan cukup hebat dari krisis global, memacu para pebisnis dan investor untuk mulai melirik prospek cerah dari potensi yang dimiliki bisnis franchise.
Kelebihan yang dimiliki franchise adalah modal awal yang tidak cukup besar sehingga menarik minat para pegawai yang baru saja mengalami PHK untuk memulai usaha. Kategori jenis usaha yang menjadi pilihan pada franchise pun beragam dan memudahkan para pemula untuk memilih bisnis yang mudah pengelolaannya. Jenis usaha yang digemari banyak terdapat di sektor jasa seperti pendidikan, brokeage, jasa hiburan, wisata, perawatan tubuh, perawatan kendaraan, digital printing, dll.
Tidaklah susah untuk mengantisipasi pada kondisi saat ini, masih banyak jalan keluar yang ditawarkan untuk dapat mempunyai pendapatan tetap bahkan meraup keuntungan. Asal kita mau terus berusaha, pasti ada jalan. Seperti pepatah mengatakan "Ada seribu jalan menuju Roma", demikian pun ada banyak cara meraih kesuksesan di tengah kemelut yang sedang dihadapi dunia saat ini.
Modal utama kita hanyalah prinsip kepercayaan bahwa kita pasti mampu melewati masa sulit ini dan mencapai hari esok yang lebih baik. Dan mungkin franchise bisa memberikan sedikit harapan cerah untuk masa depan kita dan menjadi jawaban bagi awal kesuksesan kita. Siapa yang tahu?
Sumber: majalah Info Franchise
No comments:
Post a Comment