Sudah hampir 2 tahun saya memakai jasa transportasi dengan kereta api (krl) untuk pulang pergi Bogor-Depok setiap hari. Saya akui memang 1 tahun belakangan pelayanan dan fasilitas PT KAI cukup memuaskan. Tapi yang mau saya tanyakan atau lebih tepatnya mengkomplain, mengapa saya merasa nyaman hanya selama 1 tahun saja. Jujur untuk saat ini pelayanannya sungguh mengecewakan, baik dari segi fasilitas dalam krl, dimana banyak sekali krl yang menurut saya sudah tidak layak pakai tapi masih dipertahankan, dari segi ketepatan jadwal keberangkatan yang tidak akurat dan sering terjadi keterlambatan, dan dari segi kenyamanan saat menggunakan krl, tidak jarang krl sering mogok di tengah jalan dan kami harus menunggu sampai beberapa lama.
Baru-baru ini, tepatnya hari Selasa, 14 September 2009, saya merasa ini sebagai titik puncak kekecewaan saya. Mengapa tidak, karena dari saat saya hendak pergi kuliah, krl mengalami keterlambatan kira-kira sekitar 15-20 menit, dikarenakan krl yang seharusnya diberangkatkan pukul 07.05 mengalami gangguan mesin dan menunggu perbaikan. Tidak heran bila calon penumpang merasa kesal karena kami terlambat untuk masuk kantor dan kuliah.
Belum sampai disitu, ketika saya mau pulang kembali ke Bogor, kira-kira pukul 16.25 krl ekonomi tujuan Bogor belum tersedia di stasiun Jakarta dan masih berada di stasiun Duren-Kalibata karena mengalami gangguan mesin kembali. Dan krl lain tidak dapat beroperasi menuju Bogor karena jalur rel ditutup.
Sehingga otomatis krl mengalami keterlambatan kembali hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Saya menunggu berjam-jam di stasiun Pondok Cina tapi sayangnya krl ekonomi tujuan Bogor dibatalkan keberangkatannya. Akhirnya saya menggunakan krl ac ekonomi dan itu pun saya harus berdesakan tidak berbeda dengan menggunakan krl ekonomi.
Setiba di stasiun Bogor sejauh mata memandang saya tidak melihat adanya krl ekonomi, yang ada semua jalur dipenuhi dengan krl ac ekonomi dan pakuan ekspres. Saya jadi bertanya-tanya kemana perginya semua krl ekonomi tersebut. Kalau semua krl ekonomi itu diberangkatkan menuju Jakarta, mengapa tidak ada satu pun krl ekonomi yang dioperasikan kembali menuju Bogor padahal yang mengalami gangguan hanya satu krl saja. Tapi kenyataannya yang dioperasikan hanya krl ac ekonomi dan pakuan ekspres. Apakah ada unsur kesengajaan supaya calon penumpang menggunakan krl ac ekonomi dan pakuan ekspres yang harga tiketnya bisa mencapai 2 hingga 3x lipat dari harga tiket krl ekonomi? Dan apakah ada hubungannya juga dengan para calon penumpang yang hendak pulang ke kampung halaman sehingga PT KAI mendapat keuntungan lebih?
Sebagai masukan, saya mengimbau kepada pengelola PT KAI agar tetap menjaga kredibilitas dan akuntabilitasnya pada calon penumpang, berhubung PT KAI adalah satu-satunya perusahaan yang memberi jasa transportasi dalam bentuk kereta api untuk lebih memperhatikan kenyamanan dan keamanan calon penumpang sehingga kami tidak merasa dirugikan. Selain itu, krl yang sering mengalami gangguan mesin sebaiknya tidak dioperasikan lagi agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas kereta api sehingga bisa berangkat dan tiba sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Terakhir harapan saya agar PT KAI tidak hanya mementingkan keuntungan semata tapi juga tetap memperhatikan pelayanan pada calon penumpang.
No comments:
Post a Comment