Saat pertama
kali aku membaca buku The Fifth Mountain
karya Paulo Coelho, disana diceritakan bahwa Tuhan akan mengajarkan Elia banyak
hal dengan banyak cara, salah satunya dengan menghancurkan apa yang ia miliki
dan percayai. Aku tidak mengerti mengapa Tuhan memakai cara seperti itu untuk
mengajarkan Elia. Saat itu aku merasa kasihan pada Elia karena dia benar-benar
hancur. Semua yang ia miliki, keluarganya, kotanya, pekerjaannya, dan wanita yang
dicintainya pun diambil daripada dia. Aku berpikir Tuhan mengapa Kau kejam
sekali. Bila aku menjadi Elia, mungkin aku sudah meninggalkanMu.
Tapi ketika aku
meneruskan membaca hingga akhir, aku mendapati sesuatu. Ternyata pemikiranku
tentang cara Tuhan yang “agak kejam” itu salah. Justru Elia mendapat banyak
pewahyuan dan dia semakin dekat dengan Tuhan. Dan apa yang Tuhan perintahkan
padanya bisa ia selesaikan dengan baik.
Menyambung dari
apa yang aku baca dalam The Fifth
Mountain itu, aku juga merasakan hal yang sama dengan yang Elia alami. Aku
percaya Tuhan bisa bekerja lewat berbagai cara, bahkan lewat sebuah buku atau
tulisan sekalipun.
Tahun 2012
adalah tahun yang bisa dikatakan berat untuk aku jalani. Banyak hal yang
membuat aku bisa saja melarikan diri dari kasih Tuhan. Dari awal tahun hingga
penghujung tahun, Tuhan tidak henti-hentinya mengasah dan menajamkan aku.
Ada-ada saja tantangan dan masalah baru yang harus aku hadapi. Kehilangan
pekerjaan – meskipun aku memang ingin resign dari sana - ; masalah keluarga yang tidak kunjung selesai, konflik
dalam komunitas, proses pembentukan karakter, tawar hati, kejenuhan,
kekecewaan, kehilangan orang yang aku kasihi, pengkhianatan, dll.
Aku sering
berpikir untuk melarikan diri dan bersembunyi. Tapi selalu saja Dia membuat aku
kembali pada Nya. Sebuah hukum alam yang aku temukan: seberapa jauhpun kita
berlari dari tugas yang telah ditentukan untuk kita , Tuhan selalu punya cara
membuat kita kembali pada takdir itu. Beruntung aku masih dapat ditemukan oleh
Nya dan Dia membuat aku tetap kuat menjalani hari-hari di 2012.
Tuhan tau betul
dengan apa yang Dia kerjakan. Sifat manusia yang selalu ragu dan mempertanyakan
kasih Tuhan itulah yang membuat kita kadang tidak bisa bertanding dengan baik.
Aku memang belum mengerti apa yang mau Tuhan buat dalam hidupku saat itu tapi
aku percaya Dia tidak sedang mempermainkan aku. Sama dengan apa yang Tuhan
lakukan dengan Elia, ketika Dia membuat Elia tidak berdaya dan mampu melihat
masa depan, saat itu Tuhan memulihkannya, hal itu juga Dia lakukan terhadapku. Inilah
prinsinya: ‘menghancurkan dan membangun
kembali.’
Pada akhirnya aku mengerti apa yang Tuhan
ajarkan padaku itu untuk kebaikan aku sendiri. Mungkin dengan cara yang keras
karena Dia tau kekuatanku, aku sanggup melewatinya. Di penghujung tahun 2012,
tepat 1 bulan sebelum menuju 2013 adalah titik balikku. Setelah apa yang aku
sebut “kebanggaan dan harga diri” telah dihancurkan oleh Tangan Pencipta itu,
aku mempunyai kekuatan baru untuk menghadapi tahun yang akan datang. Inilah
janji Nya, bahwa Dia akan membangun kembali apa yang ‘dihancurkan’ Nya.
2013, awal dari
segalanya, awal dari segala hal yang baru. Mungkin hati dan harapanku pernah
hancur, tetapi aku akan segera membangunnya kembali. Mengutip kata-kata seseorang,
beginilah aku akan menjalani hari-hari yang baru: diawali dengan menekuk lutut, diakhiri dengan tangan yang terangkat. And a new day has come....
‘I was blind, but now I can see. I was dumb, but now I can speak. I was deaf, but now I can hear. Because God worked His miracle within me, and everything I thought was lost has been restored.’ - Paulo Coelho.
No comments:
Post a Comment